Mohon tunggu...
Gandi Wandan Sari
Gandi Wandan Sari Mohon Tunggu... Konsultan - penulis pemula

semangat, optimis, usaha, doa, pasrahkan, dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nasib Industri Film Global di Tengah Pandemi Covid-19

2 Juni 2020   20:49 Diperbarui: 2 Juni 2020   21:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini dunia sedang dihadapkan dengan, wabah virus yang membuat hampir semua aktivitas yang ada di bumi lumpuh. Virus corona atau sekarang disebut sebagai Covid-19, merupakan virus yang pertama kali muncul di negara China tepatnya di kota Wuhan, Covid-19 teridentifikasi pada akhir tahun 2019 tepatnya bulan Desember 2019 di kota Wuhan, China.

Virus ini dengan cepat tertular dari satu manusia ke manusia lainnya, kemudian menyebar hingga di beberapa negara lain di Dunia seperti, Italia, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, dan beberapa negara di Asia dan Eropa.

Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan hampir semua aktivitas ini, jelas merugikan berbagai pihak dan industri bisnis, salah satunya adalah industri perfilman. Beberapa film yang harusnya tayang di bioskop pada awal tahun 2020 ini, terpaksa harus diundur penayangannya, akibat epidemi Covid-19.

Hal tersebut mengakibatkan kerugian yang besar bagi industri film global, diperkirakan industri film global harus merugi hingga US $5 Miliar, yang jika dirupiahkan mencapai Rp71,2 Triliun akibat pandemi Covid-19 (cnnindonesia.com :2020).

Angka kerugian yang sangat fantastis, kerugian tersebut diakibatkan karena, Covid-19 menyerang negara-negara dengan penyumbang penonton film terbanyak di dunia, yakni; China, Jepang, Italia, dan Korea Selatan.

Industri film di Indonesia juga terkena imbas kerugian dari pandemi Covid-19, sajak bulan februari, ketika pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan karantina dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Beberapa bioskop di tanah air juga harus tutup sementara, dan beberapa film Indonesia yang seharusnya tayang pada awal tahun 2020, harus mengundur penayangannya, salah satu film yang diundur penayangannya adalah film (KKN Desa Penari), film bergenre horor ini dijadwalkan tayang pada bulan 19 Maret (Faliha :2020). Penayangan film KNN Desa Penari harus diundur akibat pandemi Covid-19. 

Selain film lokal yang diundur penayangannya, adapun beberapa film internasional yang juga diundur penayangannya yakni, film produksi Walt Disney Pictures yang berjudul (Mulan), dengan jadwal penayangan 27 Maret 2020.

Kemudian film (Fast and Furious 9) yang dijadwalkan rilis pada 22 Mei 2020 dan rilis secara global pada 2 April 2020 (Faliha :2020). Ini hanya beberapa film yang juga harus diundur penayangannya akibat pandemi Covid-19.

Pada bulan Februari di China hampir seluruh 70 bioskop tutup akibat pandemi Covid-19. Penutupan bioskop-bioskop di beberapa negara yang terpapar Covid-19, dan pengunduran tayangan film produksi lokal dan internasional, adalah dampak yang sangat dahsyat akibat pandemi Covid-19.

Dapat dikatakan akibat pandemi ini, segala bentuk industri secara lokal dan global harus mengalami kerugian. Padahal sebelum adanya pandemi Covid-19, satu produksi film dapat meraup keuntungang yang sangat fantastis, salah satunya adalah film Hollywood yang berjudul (Avengers : Endgame), diproduksi oleh Marvel Studio pada tahun 2019 lalu ini, meraup pendapatan hingga USD 2,188 miliar (Rp 30 triliun), dan menempati posisi ke-2 dalam 10 daftar film terlaris sepanjang masa ( Kurnia :2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun