Awan hujan menyelimuti saat kami dan rombongan tiba di Pantai Kuta. Beberapa orang sibuk mempersiapkan tiang gawang dari potongan besi panjang yang sengaja kami bawa. Ada juga yang langsung berlarian dan melakukan pemanasan dengan memainkan bola yang telah dipersiapkan.
Pagi-pagi sekali dengan cuaca pantai mendung dan angin dingin menusuk kulit Saya mulai membagi team menjadi dua kelompok. Seperti umumnya kesebelasan sepakbola yang siap berlaga. Satu team terdiri dari sebelas pemain dan beberapa pemain cadangan.
Sebagai motivasinya pertandingan bola kali ini menggunakan uang taruhan sebagai hadiahnya. Bagi team yang kalah diwajibkan mentraktir team yang menang sebesar 200k/orang.
Kebetulan air di pantai Kuta sedang surut sehingga lapangan pasir yang kami gunakan cukup untuk menampung dua kesebelasan sekaligus. Team bawahan vs team atasan.
Seorang wasit ditunjuk untuk mengatur jalannya pertandingan. Aturan mainnya adalah: Semua adalah pemain sepak bola tanpa embel-embel jabatan di perusahaan sehingga tidak ada rasa segan saat merebut bola dari kaki para petinggi perusahaan. #hihihi.
Bola pun bergulir di atas pasir Pantai Kuta yang basah dan padat. Team bawahan yang terdiri dari karyawan dari beberapa divisi mulai membangun serangan dari sisi garis pantai yang terkena hempasan ombak. Bola pun mengapung di air dan sangat sulit untuk dioper dari kaki ke kaki.
Akhirnya untuk merebut bola dari kaki lawan pemain dari Team Atasan melakukan trik dengan cara mencipratkan air kepada team lawan, sedangkan pemain lain mengarahkan bola ke atas pasir yang tidak digenangi air.
Lima menit menjelang akhir babak pertama saja team bawahan sudah unggul 5-0 terhadap team atasan dan untuk mempersingkat waktu, babak pertama segera diakhiri dengan peluit panjang dari wasit karena para petinggi perusahaan sudah nyaris semaput. #wkwkwk.
Pertandingan pun dilanjutkan setelah beristirahat selama 15 menit. Jual beli serangan pun... Eh, maaf. Ternyata team atasan kembali digempur secara habis-habisan. Babak kedua baru berjalan 15 menit, tapi team bawahan telah berhasil menambah jumlah goal sehingga skor menjadi 9-0.
Menjelang akhir pertandingan team atasan berhasil menjebloskan bola ke gawang lawan dan sampai peluit panjang dibunyikan kedudukan berakhir dengan kemenangan team bawahan dengan skor telak 11-1.
Ternyata main bola itu melelahkan. Salut buat pemain Timnas yang berjuang sekuat tenaga meski akhirnya kalah dan tidak berhasil merebut juara Piala AFF 2016. Memang lebih asyik duduk dan mengomentari orang yang sedang bermain bola karena sudah pasti komentator terlihat lebih jago. Padahal kalau disuruh main bola sudah pasti nafasnya ngos-ngosan dan....semaput.
Hiks....
Salam Sendu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H