Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Serial Pak Erte] Preman Kampung

5 November 2016   11:35 Diperbarui: 5 November 2016   11:48 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sama bang Toyib, gue juga" Samber Buluk.

Pak Erte makin mangkel dan memandangi warganya satu persatu. Karena sebagai ketua RT, ia nggak habis pikir punya warga pada pe-a. Karena terlanjur dianggap Gubernur oleh duo preman kampung yang mabok. Pak Erte mengeluarkan Hape dari saku celananya.

"Met, elu potoin kita, gih!" Kata Pak Erte sambil menyodorkan HP nya.

"Lha, urusane piye Pak Erte" tanya mas Slamet.

"Udeh sono, mas Slamet potoin dulu!" Perintah Pak Erte lagi.

Akhirnya mas Slamet menjalankan perintah yang diberikan oleh ketua RT nya tersebut. Sementara Bewok dan Jangkung mulai pasang gaya karena jarang-jarang bisa foto bareng 'Gubernur'. Buluk dan bang Toyib yang masih gagap kondisi ikut-ikutan pasang gaya.

Setelah cekrak-cekrek dan berfoto ria, serta kondisi Bewok dan Jangkung yang maboknya makin parah. Pak Erte memerintahkan Buluk dan bang Toyib untuk membawa kedua preman itu ke pos Siskamling.

"Elu bedua ikut gue!" Kata Pak Erte pada kedua preman tersebut.

"Ke..kemana, te?" Jawab Bewok gagap.

"Ke Balai Kota..." jawab Pak Erte sekenanya sambil jalan mendahului.

Hihihi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun