Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Serial Pak Erte] Preman Kampung

5 November 2016   11:35 Diperbarui: 5 November 2016   11:48 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic.jakartanomali.blogspot.com

"Emangnya kalo semua warga pada mabok, kenapa Pak Erte?" Tanya bang Toyib bingung.

"Biar Gue dianggep Gubernur, codot!" Bentak Pak Erte pada bang Toyib, yang langsung disambut tawa cekikikan si Buluk.

Mendengar ada Gubernur yang datang. Bewok langsung berjalan ke luar warung diikuti oleh Jangkung. Kedua preman tersebut berjalan sempoyongan mendekati Pak Erte yang ditemani oleh bang Toyib, Buluk dan mas Slamet.

Sesampainya di hadapan Pak Erte, Bewok langsung menyalami dan mencium tangan Pak Erte. Jangkung pun berbuat hal yang sama.

Dengan pandangan mata sayu, Bewok memperhatikan Pak Erte dari atas sampe bawah. Sedangkan Buluk dan bang Toyib sudah berdiri di pinggir kali. Tinggallah mas Slamet yang bersembunyi di belakang badan Pak Erte.

Karena dipandangin seperti itu Pak Erte jadi keki, "Kenapa lu? Belum pernah liat Gubernur!"  Hardik Pak Erte pada Bewok.

"A..a..anu Pak, iya, belon pernah" Jawab Bewok teleng.

"A..a...aye juga belon pernah Pak" Sahut jangkung nggak kalah maboknya.

"Saya juga Pak Erte" Tiba-tiba mas Slamet ikutan nyahut.

Karena jaraknya jauh dan melihat semua pada ngacungin tangan Buluk dan bang Toyib langsung mendekat dan ikut-ikutan mengangkat tangannya.

"Gue juga Pak Erte" Kata bang Toyib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun