Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Minat Dikurangi Bakat, Sama dengan Nekat

12 September 2016   22:09 Diperbarui: 13 September 2016   11:57 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: quotesgram.com

Ya, mau bagaimana lagi. Main-mainlah ke empangnya tetangga yang kebetulan pelihara lele atau nongkrong aja di pinggir kali. Siapa tahu dari kedua tempat itu,  kamu juga bisa mendapatkan inspirasi. Hihihi.....

Baiklah, setelah ngalor-ngidur, serta bergoyang maju mundur. Saya balik lagi ke judul tulisan yang terinspirasi dari pengalaman pribadi. Kenapa judul? Karena saya nggak mengerti apa tema tulisan ngawur ini!

Karena sebagai seseorang penulis pemula yang punya minat, tapi nggak punya bakat. Saya menganggap diri saya adalah Penulis yang nekat. Alasannya sederhana:

Pertama,
Saya memiliki minat untuk bisa menghasilkan tulisan yang bisa dibaca banyak orang. Dari minat, maka timbullah niat. Sehingga bergabunglah saya di Kompasiana. Karena di blog ini, saya bisa membaca berbagai artikel dari para penulis, yang berasal dari latar belakang pendidikan dan profesi.

Kedua,
Saya harus NEKAT. Kenapa? Sama seperti saat saya naksir cewek. Saya harus ngotot untuk mendapatkannya. Karena saya nggak mau dijuluki 'Bujang Lapuk', atau sekarang lebih trend dengan sebutan 'Jombloh'. Masak iya cowok seganteng saya nggak punya cowok. Apa kata Ahok! Lha? Hihihi...

Maksudnya, dalam hal memulai menghasilkan tulisan. Saya juga harus ngotot dan nekat. Jangan pernah merasa minder atau menunggu bakat yang turun dari langit. Karena setelah berhasil menghasilkan tulisan yang pertama. Tentu akan ada tulisan kedua, ketiga dan seterusnya.

Ketiga,
Saya mulai menulis dengan tema yang berbeda. Lalu berhenti pada satu tema saja. Karena saya punya modal nekat untuk konsisten di jalur ini. Cerpen contohnya. Maka saya akan terus dan memberondong Admin, dengan menayangkan cerpen sebanyak-banyaknya.

Satu, dua, tiga atau sepuluh cerpen sekaligus. Dengan demikian orang-orang akan ada yang membaca cerpen yang saya buat. Sehingga selain K-ners, Admin pun tahu dan menyadari 'kehadiran' saya. Karena sebagai manusia biasa, Admin akan mencari pahala dengan mengganjar cerpen saya, dengan stempel pilihan atau headline. Catet ya, Min. Pahala! Hihihi.....

Terakhir,
Jangan malu menjadi kecil di antara penulis-penulis besar. Karena untuk menjadi seseorang yang besar, kamu harus mengawalinya dengan sesuatu yang kecil terlebih dahulu. Jadi, jangan pernah takut untuk mulai menulis dan jangan pernah berhenti untuk belajar menulis.

Karena meskipun kamu memiliki bakat, tapi tidak memiliki minat dalam menulis, kamu juga tidak akan pernah menghasilkan apa-apa.

Tapi jika kamu sudah memiliki niat, tapi merasa tidak memiliki bakat dalam menulis. Tidak usah ragu untuk mulsi menghasilkan sebuah tulisan. Karena modalnya cuma satu. Yaitu, nekat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun