Pak Erte memandang wajah istrinya sebentar. Meskipun hatinya dongkol dan kecewa. Pak Erte tahu istrinya punya niatan yang baik. Yaitu membagikan kebahagiaan kepada para tetangga di hari ulang tahunnya. Walaupun caranya dianggep kurang baik. Karena menggoreng ayam-ayam tersebut, tanpa minta izin terlebih dahulu kepadanya.
Beberapa detik kemudian Pak Erte tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu memutar lagu dangdut dan meminta semua orang untuk berjoget dan bergembira.
"Semuanyaaaa, goyaaaaang...!" Teriak Pak Erte, diikuti oleh suara merdunya neng Romlah, yang berkaraoke ria menyanyikan lagu Bulan di Ranting Cemara-nya, Rita Sugiarto.
Disaat semua orang larut dalam kegembiraan. Pak Erte dan empok Saidah, diam-diam pergi dari keramaian. Lalu duduk berdua di bawah pohon jambu. Empok  Saidah merasa menjadi orang yang paling berbahagia, karena diperlakukan dengan sangat mesra.
Seperti sepasang remaja yang sedang dimabuk asmara. Empok Saidah menyandarkan kepalanya di dada Pak Erte yang masih bidang, sambil melihat kearah langit yang bertabur bintang.
Sementara Pak Erte mengelus-elus rambut istrinya tersebut dengan penuh kasih sayang. Betapa bahagianya Pak Erte karena bisa merayakan ulang tahun bersama orang-orang yang menyayanginya. Sayup-sayup terdengar lagu Someone Like You-Adele, dari arah kontrakkan. Menambah suasana romantis kedua insan yang sudah tidak muda lagi tersebut.
"Saideh. Elu kentut, yak?" Tanya Pak Erte tiba-tiba, karena hidungnya mencium aroma yang tidak sedap.
"Eh, iya bang..." Jawab empok Saidah, sambil nyengir.
Hadeeew!
Hihihi.....