Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Gara-gara Dangdut

18 Agustus 2016   18:10 Diperbarui: 19 Agustus 2016   00:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Harap tenang...!" Terdengar suara pembawa acara dari speaker, karena anak-anak mulai berisik.

Setelah suasana menjadi tenang dan hening kembali, pak Joko pun melanjutkan pidatonya yang sempat terhenti. "...Pokoknya apapun jenis musik yang kalian dengarkan, bebas.  Mau membentuk grup musik aliran apapun, silahkan. Yang penting jangan ada yang membentuk 'Aliran Sesat'. jangan! Apalagi kalau sampai kalian jadi pemakai maupun pengedar Narkoba. Saya akan laporkan ke Polisi, biar kalian di tembak di Nusa kambangan..."

"Hiiii....!" Anak-anak pun bergidik, ngeri.

"...Akhir kata, kepada bapak dan Ibu guru. Saya minta untuk terus kerja, kerja dan kerja. kepada anak-anakku sekalian, yang saya cintai. Harus tetap semangat belajar, belajar dan belajar. Silahkan nge-Rock atau Dangdutan, asal jangan Tawuran. Jangan juga karena berbeda aliran dan pandangan, kalian semua jadi menebar kebencian. Demikianlah, Selamat pagi. Wassalammua'alaikum Wr.Wb." Pak joko, kepala Sekolah SMU 86 mengakhiri pidatonya.

Tapi belum sempat beliau turun dari podium, tiba-tiba Amit Danu Gasetia maju ke depan barisan dan melakukan interupsi.

"Maaf pak, Interupsi!" Katanya dengan lantang.

"Silahkan..." Jawab Pak Joko, dengan tenang.

"Kalau boleh tahu, bapak senang musik Rock atau Dangdut?" Tanya Amit Danu Gasetia pada beliau.

Kepala Sekolah itupun tersenyum, lalu menjawab pertanyaan yang diajukan Siswanya tersebut.

"METAAAL...!!!" Teriak Pak joko Lantang, sambil mengacungkan tiga jarinya ke udara, sebagai lambang aliran musik yang digemarinya.

(Selesai)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun