Hari ini saya membaca sebuah berita di kompas mengenai pelecehan seksual terhadap perempuan yang dilakukan di Kereta Rel Listrik (KRL) (baca: Dilecehkan di KRL dalam Perjalanan ke Stasiun Manggarai, Perempuan Ini Tampar Pelakunya). Tulisan yang saya buat ini mungkin membosankan karena lebih teoritis buat kamu, tetapi ini penting agar kamu mengetahui apa itu pelecehan seksual. Di tulisan-tulisan berikutnya, saya akan membuat tulisan yang lebih sederhana dengan situasi yang kamu temui sehari-hari.
Apakah kamu tahu apa itu pelecehan seksual? Menurut Equal Employment Opportunity Commission (EEOC), pelecehan seksual itu adalah gerakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan akan layanan seksual, dan tindakan verbal atau fisik yang bersifat seksual. Pelecehan seksual itu tidak harus bersifat seksual, tetapi dapat mencakup pernyataan ofensif tentang seks seseorang. Contoh, melecehkan seorang perempuan dengan membuat komentar ofensif tentang perempuan pada umumnya, seperti perempuan itu tugasnya memberi kepuasan seksual buat laki-laki atau berperilaku sexism, contohnya laki-laki menganggap bahwa perempuan terlalu emosional dan perempuan menganggap laki-laki terlalu agresif.
Satu kata penting kenapa disebut pelecehan karena ada kata kunci di dalam definisi pelecehan seksual yaitu, 'tidak diinginkan'. Kata tidak diinginkan bukan berarti pemaksaan. Akan tetapi bisa diartikan bahwa korban dapat menyetujui perilaku itu bahkan ikut berpartisipasi di dalamnya dan mereka berpikir itu pantas. Kalau kamu bingung, saya akan memberi contoh. Pernah tidak kamu mengalami teman atau rekan kerja bergurai masalah seks. Ekstrimnya begitu, ada seorang perempuan berjilbab yang baru pacaran. Teman kamu bertanya sudah sampai sejauh apa pacarannya dan perempuan itu menjawab bahwa kemarin malam keningnya dicium. Lama kelamaan teman-temannya mulai bergurau dengan candaan seksual seperti "Ciumannya dimulai dari kening kemudian ke bibir atas dan ke bibir bawah", dan candaan lainnya. Perempuan itu mungkin tertawa dan ia menerima sebagai gurauan, akan tetapi hal itu masuk dalam pelecehan seksual.
Pelecehan seksual dengan kata-kata (verbal)
- Menunjuk atau menyebut orang dewasa sebagai seorang cewek (girl), cowok (hunk), boneka, sayang (babe), atau madu (honey). Contohnya kamu memanggi teman kerjamu, "Cowok sini dong!", "Boneka Barbie ku, cantik sekali pagi ini!", "Babe, kemana aja?", dan seterusnya.
- Bersiul pada seseorang. (Baca: Bersiul Menggoda Perempuan adalah Tindakan Kriminal).
- Cat Calls contohnya, "Hai cowo gangguin kita dong!", "Mau kemana neng malam-malam?", "Sini neng deketin abang biar abang tepuk pantatnya", "Kok cemberut amat?", dan lain-lain.
- Pernyataan seksual tentang pakaian seseorang, bentuk tubuh, atau penampilan. Contohnya, "Si Santy baru melahirkan keliatan seperti hot moms banget, toketnya kenceng".
- Godaan, gurauan, komentar, atau pertanyaan seksual yang tidak diinginkan. Contohnya, "Ah loe sok jijik, paling juga kalau udah dimasukin ketagihan!".
- Mengubah tema pembicaraan menjadi topik seksual. Contohnya saat kamu sedang membicarakan pekerjaan tiba-tiba topiknya beralih ke hal-hal seksual.
- Bertanya tentang fantasi seksual kamu, pilihan, atau sejarah seksual kamu.
- Bertanya pertanyaan personal tentang kehidupan sosial dan seks.
- Mengeluarkan suara seperti berciuman, mengaum, atau mengecap-ngecap bibir (smacking lips).
- Berulang kali mengajak seseorang yang tidak tertarik pada kamu.
- Berbicara bohong atau bergosip tentang kehidupan seks seseorang.
- Mendesak untuk bertemu padahal dia tidak menginginkannya.
- Surat, panggilan telepon, atau bahan-bahan bersifat seksual yang tidak diinginkan. Contohnya saat kamu menelepon rekan kerjamu dengan memanggilnya sayang.
- Pernyataan seksual.
- Sindiran-sindiran atau cerita-cerita seksual.
- Tanda bernada seksual.
Pelecehan seksual tanpa kata-kata (non-verbal)
- Melihat orang dari atas ke bawah seperti kamu sedang memeriksa tubuhnya.
- Menatap seseorang.
- Menghalangi jalan seseorang secara sengaja.
- Berkeliaran di sekitar seseorang.
- Mengikuti seseorang.
- Memberikan hadiah yang bersifat pribadi seperti bunga, dan lain-lain.
- Penampilan dan gerakan seksual yang tidak diinginkan.
- Membuat gerak-gerik seksual dengan tangan  atau lewat gerakan tubuh.
- Membuat Ekspresi wajah, mengedip, throwing kisses, atau menjilat lidah.
Pelecehan seksual secara fisik
- Memberi pijatan di leher atau di pundak.
- Menyentuh pakaian, rambut, atau tubuh.
- Memeluk, mencium, menepuk, atau membelai.
- Menyentuh atau menggosok diri secara seksual terhadap orang lain. Contohnya menggosok alat kelamin.
- Berdiri sangat dekat atau menggosok seseorang.
- Tindakan atau percobaan pemerkosaan atau penyerangan seksual.
- Desakan yang tidak diinginkan untuk kenikmatan seksual.
- Sentuhan, bersandar, menyudutkan, atau mencubit yang tidak diinginkan.
Secara singkat saya akan simpulkan demikian, mungkin saat kamu melihat contoh-contoh di atas adalah hal yang lumrah. Bagi orang Inggris contohnya hal normal untuk bilang, "May I have sit here, love!" tetapi bagi orang asia kata itu dipahami, "Bolehkah aku duduk di sini, sayang?". Bagi orang Inggris dan Asia kata "love" punya makna berbeda. Jika budaya kamu tanpa sengaja terbawa di kebudayaan orang lain maka katakan maaf. Atau ketika kamu berdesak-desakan di KRL yang sangat penuh. Di depan kamu ada seorang perempuan dan tanpa sengaja alat kelamin kamu menyentuh bokong si perempuan. Jika kamu berada dalam situasi ini maka katakan maaf dan berusaha mengubah posisi untuk menunjukkan kamu tidak punya niat. Akan tetapi sayangnya orang kita itu pertama tidak peka dan tidak mudah meminta maaf. Jadi mulai sekarang kamu harus peka dan belajar meminta maaf. Â Atau memang kamu sengaja ingin melecehkan seseorang.
Mas Gandeng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H