Mohon tunggu...
Mas Gandeng
Mas Gandeng Mohon Tunggu... Client Relationship Manager -

Blog ini adalah kumpulan tulisan-tulisan dan tips-tips buat kamu yang masih jomblo, galau dan sedang jatuh cinta. Tulisan yang tersaji disini adalah murni dari pengalaman sendiri, curhat orang lain, dan pendapat pribadi. Jadi kamu akan menemukan tulisan asli yang bukan copy paste dari artikel orang lain. Sumbernya tulisan dan foto akan diinformasikan dengan lengkap jika diambil dari sumber lain. Jadi, Jangan takut untuk berbagi karena semakin banyak kamu berbagi, semakin kita tidak sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tolong, Aku Dibully!

10 September 2016   13:04 Diperbarui: 10 September 2016   13:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.bullyfreezone.co.uk/

Saya juga pernah mengalami masa-masa sulit seperti yang kamu alami saat ini. Makanya saya paham apa yang saat ini kamu rasakan. Saya pernah dibilang banci karena saya punya banyak teman perempuan, mulut saya dibilang bau dan menjadi hinaan seluruh sekolah, saya bahkan pernah dipukuli malam-malam karena kakak kelas saat itu merasa iri, bahkan di depan teman-teman yang saya kenal, mereka menceritakan hal-hal buruk yang kadang mereka ciptakan sendiri hanya untuk menjatuhkan saya. 

Jadi intinya, saya pun mengalami masa-masa sulit seperti kamu. Di tempat kerja, saya hampir disingkirkan hanya karena atasan saya ingin bekerja dengan manager sebelumnya yang bisa bermain-main dengan logistik yang ujung-ujungnya adalah uang. Saya pernah mengalami situasi yang paling buruk, makanya sampai sekarang saya ibarat sudah kebal peluru.

Akan tetapi, ketika saya melihat kebelakang dan membandingkan hidup saat ini, sudah banyak pencapaian dalam hidup saya. Lulus tepat waktu dengan IPK lebih dari 3.00, pekerjaan bagus dengan level manager, gelar magister, punya rumah sendiri, berkeliling dunia, dan lain-lain. Semua itu terjadi karena saya melalui kehidupan itu tidak mudah. Saya ditempa oleh kehidupan dan membaliknya dengan semangat untuk terus maju dan menjadi lebih baik. 

Bagaimana dengan kehidupan para bully saat ini? Lupakan mereka! Syukur-syukur kehidupan mereka lebih baik dari kamu, tetapi yang harus kamu pikirkan adalah diri kamu sendiri bukan mereka. Dengan membanding-bandingkan diri kamu dengan mereka, malah kamu tidak pernah sembuh dari rasa sakit. Kalau orang bijak bilang, "Biarlah kebenaran itu menyingkapkan dirinya sendiri!". Jadi jalani saja kehidupan kamu dan syukuri apa yang sudah kamu dapatkan sampai hari ini.

What if the kid you bullied at school, grew up, and turned out to be the only surgeon who could save your life?
― Lynette Mather

Jadi kalau saat ini kamu sedang mengalami dibully oleh teman-teman kamu baik itu di sekolah atau di kantor, kamu harus tetap berpikir positif. Saya tidak bilang bahwa itu mudah. Berpikir positif dengan situasi yang kamu alami saat ini sulitnya setengah mati, tetapi yang harus kamu ingat bahwa di dunia ini masih banyak orang-orang yang sayang dan peduli sama kamu. Jadi lepas 'kacamata kuda' yang selalu membuatmu memandang ke depan.

Mulai tengok kiri kanan karena disitu ada keluarga kamu, ada teman-teman baru yang lebih peduli, ada orang-orang lain yang juga dibully yang bisa kamu jadikan teman, dan lain-lain. Yah, kamu kesal dan kamu marah, tetapi ubah energi itu untuk membuktikan bahwa apa yang mereka lakukan ke kamu itu salah dan apa yang mereka katakan ke kamu itu salah. Masalah yang kamu hadapi mungkin tidak akan selesai satu atau dua hari dan akan membutuhkan waktu yang lama. Tetapi saya percaya, kalau kamu bisa melewati ini, kamu akan menjadi orang yang sukses. Selalu ingat bahwa emas itu ditempa di dalam api. Jadi, waktu yang akan membuktikan, "Siapa yang jadi juaranya".

Mas Gandeng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun