Take care of your body. It's the only place you have to live. -Jim Rohn
Tubuh itu ibarat sebuah rumah dimana jiwa kita berdiam di dunia ini. Kita hadir di dunia karena kita mempunyai tubuh. Dengan demikian segala tindakan kita menjadi lebih nyata di dunia ini karena kita mempunyai tubuh. Demikian lah tubuh kita adalah identitas kita dalam menjalani kehidupan ini. Untuk itu tubuh bukan milik orang lain tetapi tubuh adalah milik kita sendiri. Kita yang mempunyai tanggungjawab untuk merawatnya, memberinya makan, beristirahat, dan seterusnya.
Everything you'll ever need to know is within you; the secrets of the universe are imprinted on the cells of your body. -Dan Millman
Saya sering mendengar bahwa kerap seorang perempuan diminta oleh pacarnya untuk foto telanjang, kadang diminta untuk mengambil foto bagian intimnya entah itu payudara, vagina, dan lain-lain. Hal ini juga tidak hanya dialami oleh mereka yang sudah berpacaran bahkan juga dialami oleh orang yang baru dikenal di sosial media. Menurut saya tubuh itu bukan pakaian yang bisa kita ganti jika sudah usang atau kotor. Harus kita sadari bahwa tubuh itu melekat dengan identitas kita sampai kita mati. Dengan demikian, menurut saya tubuh kita itu bukan objek yang semena-mena dipakai atau dikuras oleh orang lain secara terus menerus. Disinilah kita sebagai pemilik tubuh itu selalu punya pilihan. Jika kamu tidak memberikan foto telanjang kepada pacar atau orang lain, kemungkinan kamu bisa dijauhi oleh orang-orang yang kamu sayangi atau hubungan yang sudah kamu bangun kandas di tengah jalan.
A lot of people fall in love because you're sharing your body with someone. And sometimes you get it twisted, and you think that that's real love. -Jessica White
Seorang laki-laki punya sejuta alasan kreatif untuk membujuk seorang perempuan berfoto telanjang. Alasan klasiknya adalah, "Aku merasa nyaman dengan hubungan yang terbuka dan apa adanya", "Aku merasa lebih dekat dengan dengan kamu", atau "kamu cantik dan punya lekuk tubuh yang bagus, apalagi jika kamu telanjang". Ada juga yang kemudian mencoba mengirimkan foto penisnya terlebih dahulu supaya si perempuan merasa bahwa dia orangnya terbuka tetapi punya tujuan yaitu mencuri kepercayaan si perempuan.
Kamu yang sedang membaca tulisan ini mungkin tidak percaya tetapi hal ini banyak terjadi di sekitar kita. Ketik saja di google dengan kata kunci tertentu, maka kita akan langsung terhubung dengan berbagai kumpulan koleksi-koleksi perempuan-perempuan atau laki-laki telanjang yang sebenarnya ditunjukan untuk pacar, suami atau orang-orang yang mereka percaya. Kadang gambar tersebut memang sengaja disebar, atau tidak sengaja tersebar.
Kamu itu berbeda dengan makhluk hidup yang lain, karena kamu punya kemampuan untuk membuat pilihan. Buat teman-teman yang merasa sendiri dan bingung apakah kita perlu mengirimkan foto telanjang atau foto alat genital ke orang lain? Kamu tidak usah khawatir bahwa kamu tidak punya pilihan lain. Kamu selalu punya pilihan untuk bilang iya atau tidak buat diri kamu sendiri. Setiap pilihan yang kamu buat, punya resikonya masing-masing. Ada yang bisa berakhir bahagia dan ada yang bisa berakhir buruk. Keputusan yang kamu buat atas tubuh kamu, punya dampak luas buat hidup kamu sendiri dan orang-orang di sekitar kamu.
“Whatever happens to your body, your soul will survive, untouched...”
― J.K. Rowling, Harry Potter and the Deathly Hallows
Apa yang akan kita lakukan jika diminta mengirimkan foto-foto telanjang atau foto-foto alat genital kita? Pilihannya cuma dua, apakah kita mau atau tidak. Akan tetapi yang paling penting dalam membuat pilihan adalah apa pertimbangan dan alasan kita. Kalau kamu takut bahwa kamu akan ditinggalkan oleh orang yang kamu sayangi karena kamu mengatakan tidak. Kamu tidak usah khawatir, di dunia ini hidup lebih dari 7.000.000.000 manusia yang bisa kamu jadikan teman atau pasangan hidup kamu. Pilihan kamu ada banyak dan buat orang yang masih mempunyai waktu hidup yang lama seperti kamu, dunia itu seperti semesta yang siap kamu jelajahi. Jadi ini adalah keputusanmu, karena tubuhmu adalah milikmu dan identitasmu yang melekat sampai jiwa kamu meninggalkannya.
Mas Gandeng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H