Mohon tunggu...
Puang Sampaga
Puang Sampaga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Serat Hayat Makrifat Empat

29 Oktober 2015   12:47 Diperbarui: 29 Oktober 2015   12:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kuucapkan salam kenal bagimu sekalian makhluk Allah terkasih.

Sungguh hidup adalah sepenuhnya milik Sang Khalik. Kita hanya sedang berdansa riang gembira didalamnya. Kita diberi waktu mendandani diri, mendandani kehidupan agar bersesuaian dengan "maksud" dari Al-Jamal, Sang Pemilik Keindahan.

Sudahkah kita 'meng-insyafi' hal ini?, atau Kita masih hanya mengikuti Jiwa Rendah kita berenang kesana-kemari tanpa arah dan tujuan jelas dalam hidup?. Tentu saja Kita dan Allah lebih faham diterminal manakah Kita saat ini.

Apa yang dituliskan mulai kini hingga seterusnya hanyalah ujar-ujar dari seorang fakir penuh dosa dan salah. Sungguh Allah jua tempatnya kesucian, keagungan, dan kemuliaan. Jika tuan-puan berkenan singgah dan membaca, kami haturkan Alhamdulillah.

Siapapun tuan-puan, dari latar agama-spritualitas apapun, semuanya adalah hamba Allah yang tengah belajar bersama mengeja dan membaca maksud-maksud Ilahiyah atas seluruh makhluk khususnya Manusia.

Serat hayat makrifat empat, adalah kumpulan ujar, puisi, kalimat, paragraf, dan opini pribadi kami yang sebagian besarnya adalah perasan dari perjalanan hidup, wejangan para guru, nasehat para sahabat, dan "bisikan alam raya", serta risalah perikehidupan sehari-hari. Mohon ampun jika tak seturut maksud tuan-puan semua.

Dalam menulis, kami sungguh pemula yang layak tersipu malu dihadapan sidang penulis kompasiana dan sidang pembaca mulia sekalian.

Kami sedang meringkas beragam penjelasan, dengan niat utama agar semakin dekatlah kemudahan memahami, keinginan mempelajari, dan kesederhanaan situasi yang selama ini begitu kompleks diwariskan, atau begitu tertutup disakralkan. Bukankah, spritualitas adalah milik seluruh makhluk.

Semoga kita semua menemukan sudut pemahaman masing-masing. dan terus berlomba kearah kebaikan dan keutamaan hidup dihadapan Maha Pencipta.

Makrifat Empat terdiri atas empat hal pokok: 1. Thaharah; 2. Syahadah; 3. Sholat/Sembah-hyang; 4. Maslahat/Manfaat. Inilah komponen utama serat ini. Setelah penulis menyimak beragam hal, dapatlah kami yakini jika keempatnya menjadi pertaruhan paling utama. Semua penafsiran formal selama ini baik dan sangat mendidik.

Tetapi tibalah waktunya untuk mengembalikan tiap hal pada tempatnya. Sungguh begitu banyak dimensi tak terlihat dihadapan Kita.

Kami mengajak tuan-puan sekalian untuk bersama-sama bertukar fikiran, dan menyusun pengertian-pengertian baru meski pada alas yang klasik tentang bagaimana kehidupan dimuka bumi ini dikelola. Keyakinan spritual bersifat personal dan rahasia. Tapi tak ada larangan untuk mengobrolkannya.

Semoga Allah menolong kita dari sikap sombong dan membanggakan diri. Dan menganugerahkan ilmu yang baik, masyarakat yang utama, dan pemimpin yang layak diteladani. Mohon ijin, Serat hayat makrifat empat segera kita mulai. Sekali lagi, semoga penuh manfaat bagi kita semua. Amin. Bismillahirrahmanirrahim.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun