Mohon tunggu...
HABIBI
HABIBI Mohon Tunggu... -

semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Pelayanan Kantor Kecamatan di Jepang

26 Desember 2015   18:20 Diperbarui: 26 Desember 2015   18:35 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="kantor kecamatan"][/caption]

 

Sekilas foto di atas mirip dengan bangunan sebuah gudang di jepang. Saat saya pertama kali melihat bangunannya,saya kok tidak yakin bahwa bangunan yang akan saya masuki ini adalah sebuah bangunan kantor instansi pemerintahan dijepang. Tapi begitu saya membuka pintu,terlihat kesibukan yang begitu nyata di lakukan oleh para petugas di kantor itu yang dengan telaten melayani para warga  yang sabar mengantri untuk mengurus berbagai macam keperluan terkait dengan kependudukan.

Siang itu,udara terasa cerah. Hari itu adalah hari terakhir masuk kerja di bulan desember karna mulai hari sabtu tanggal 26 desember 2015 sampai 3 januari 2016,perusahaan saya libur pergantian akhir tahun. Makanya saat itu kami hanya kerja setengah hari sampai jam 12 siang. Maka kesempatan itu tidak saya sia siakan karna saya ada rencana pergi ke kantor kecamatan untuk mengurus nomor kependudukan sebagai bukti sahnya kita sebagai warga pendatang di jepang. Nomor kependudukan itu sendiri di sebut dengan nama MY NUMBER.

Nomor kependudukan ini penting sekali karna mulai tahun depan pemerintah jepang akan memberlakukan nomor kependudukan ini sebagai salah satu syarat untuk mengurus berbagai macam hal terkait dengan kehidupan di jepang seperti mengurus pajak,asuransi,dana pensiun atau nenkin,kelebihan pajak atau gensen dan hal hal lainya yang terkait dengan urusan kependudukan di jepang.

Makanya bagi para pendatang yang ilegal dan tanpa ada dokumen kependudukan seperti KTP jepang, maka dapat dipastikan tidak akan mendapat nomor kependudukan ini. Dan nomor kependudukan ini berlaku buat semua warga baik warga asli jepang terlebih lagi buat para pendatang seperti kami ini dengan status peserta magang.

[caption caption="ini penampakan nomor kependudukan saya"]

[/caption]

Maka jam 12 siang setelah pekerjaan selesai,saya pun bergegas menggowes sepeda menuju kantor kecamatan yang jarak tempuhnya dari perusahaan tempat saya bekerja sekitar 30 menitan. Awalnya saya sedikit bingung dimana letak kantor kecamatan itu, akan tetapi berbekal alamat yang sudah saya pegang dan sedikit nanya nanya sama orang jepang yang kebetulan di jumpai di jalan,akhirnya saya bisa menemukan kantor itu. Seperti yang sudah saya bilang di awal tulisan,saya begitu tertegun saat melihat kantor itu dari luar.

Seperti bangunan sebuah gudang. Tidak ada plang atau apalah namanya di depan seperti kantor kantor kecamatan yang ada di negara kita. Kantor kecamatan atau dalam bahasa jepang nya di sebut dengan "SHIYAKUSHO" seperti bangunan tua yang tidak terurus. Paling itulah pikiran saya saat melihat bangunan itu dari luar.

Akan tetapi saat kaki saya mulai melangkah ke dalam bangunan, saya terkejut. Ada begitu banyak kesibukan yang terlihat di dalam bangunan itu. Di dalam bangunan itu saya melihat para petugas yang dengan telatennya melayani para warga yang yang mempunyai urusan dengan kependudukan.Di bagian lain juga saya melihat bagaimana seorang petugas dengan sabar membimbing seorang ibu ibu yang sudah tua pakai kursi roda untuk mengisi sebuah formulir.

[caption caption="suasana di dalam kantor"]

[/caption

 

[caption caption="sambil menunggu giliran,para warga telihat serius membaca buku atau surat kabar"]
[/caption]

Akhirnya karna saya belum tahu dimana saya harus mengurus nomor kependudukan ini,saya pun bertanya kepada seorang petugasnya. Petugasnya sangat sopan dan ramah. Dengan halus dia mempersilahkan saya menuju ke bagian lain dari ruangan ini yang letaknya di luar persis di samping bangunan ini. Saya pun berterima kasih sama petugasnya dan bergegas keluar menuju ruangan yang di maksud. Sepintas saya lihat ruangan yang di maksud sangat kecil,sepertinya ruangan itu khusus untuk warga yang mengurus nomor kependudukan saja. Tanpa menungu lama saya pun bergegas masuk dan di persilahkan menuju petugasnya. Saya terkesan sekali sama petugasnya.

Saat saya mengutarakan keinginan saya untuk meminta nomor kependudukan,petugasnya langsung mengerti. Sambil tersenyum petugasnya meminta KTP saya dan masuk mengambill formulir untuk di isi. Karna formulir itu bahasanya kanji semua,sama sekali saya tidak mengerti,dengan ramah petugasnya membantu menuliskannya.tak sampai 5 menit,semua beres dan saya pun menerima nomor kependudukan itu..cepat dan tidak berbelit belit..petugasnya memang baik hati,,,

Saya selalu terkesan dengan pelayanan publik di sini. Pelayanannya selalu di kemas secara menyenangkan dan tidak membuat warga yang menunggu merasa bosan dan sebal. Saya menyaksikan para petugasnya tanpa pamrih menjelaskan dengan sabar kepada warga yang belum mengerti. Saya juga melihat petugas membantu menuliskan sebuah formulirkepada bapak yang sudah tua karna bapak itu terlihat kerepotan dalam menulis formulir itu.Saya berfikir ada tanggung jawab yang besar sekali dari petugasnya dalam melayani warga yang mempunyai urusan..saya terharu dengan semua itu.

Tiba tiba saja saya ingat pelayanan publik di negeri saya. Saya hapal benar karakter para abdi pemerintahan di negeri indonesia. Saya menyaksikan sendiri saat para pegawainya lebih asyik main kartu saat bekerja di instansi pemerintahan. Tidak semua sih, tapi kebanyakan seperti itu. Dulu,saat daya mengurus KTP di kantor kecamatan di tempat saya, saya melihat sendiri,bagaimana para petugasnya mengutip sejumlah uang sama warga yang punya urusan membuat KTP..Ahh,,sudahlah saya tidak ingin membandingkan pelayanan publik di jepang dan di indonesia..ini bukan tentang pelayanan semata,ini tentang tanggung jawab...tanggung jawab para petugas yang ada di instansi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap warga yang menggajinya..

Saat asyik merenung,,tiba tiba saja senyuman genit petugas cewek yang melayani saya saat mengisi formulir tiba tiba hadir di ingatan saya..aduhai manisnya..   

 

Ganbatte Kudasai

Chiba 26 desember 2015

 

HABIBI

 

*Foto Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun