[caption caption="menaker hanif dakhiri saat bertatap muka dengan para alumni pemagangan jepang dalam acara reuni akbar alumni pemagangan jepang"][/caption]Entah kenapa setiap kali saya mendengar tentang istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),tiba tiba hati saya sedikit gelisah dan khawatir. Ada kegalauan yang menyeruak di dada, apabila istilah Masyarakat Ekonomi Asean ini benar benar diterapkan. Kegalauan saya muncul karna ada alasan yang jelas,saya membayangkan akan adanya suatu kesenjangan yang amat nyata antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing yang akan menyerbu indonesia nanti apabila MEA ini benar benar di jalankan. Saya berfikir tenaga kerja lokal akan semakin tergeser oleh kedatangan tenaga kerja asing itu yang tentu skill dan kemampuannya di atas rata rata para tenaga kerja lokal kita. Semoga saja ini hanya pikiranku saja,tidak terjadi di kemudian hari.
Ingat MEA,tiba tiba saja hayalanku tertuju pada statusku saat ini yang masih merupakan salah satu dari ribuan peserta pemagangan di jepang yang di berangkatkan oleh pemerintah maupun teman teman peserta pemagangan lain yang berangkat melalui jalur swasta. Menurut data kementerian ketenagakerjaan, dari tahun 1993 sampai september 2015,ada sekitar 56 ribu lebih peserta pemagangan yang sudah di berangkatkan,dan saat ini di jepang menurut data,sekitar 12 ribu lebih peserta dari indonesia yang masih magang di jepang termasuk saya.
Dulu,setiap peserta magang mau berangkat ke jepang,jajaran kementerian ketenagakerjaan selalu memberikan kata sambutan sepatah dua patah kata,,intinya saat bekerja di negeri orang,kita peserta magang harus selalu menunjukkan karakter kita sebagai bangsa indonesia. Kita di tuntut harus menjaga etika dan sopan santun selama magang karna selain untuk bekerja sambil belajar,kita peserta magang juga membawa nama baik keluarga dan nama baik bangsa dan negara di negara tempat kita melakukan pemagangan. Begitu kata kata sambutan dari kementerian ketenagakerjaan yang terus di ulang ulang setiap kali memberikan sambutan.
Lalu,apa apa hubungannya MEA dengan alumni pemagangan jepang,,?bukankah itu jalannya sendiri sendiri...tidak ada kaitannya sama sekali..sejujurnya saya pun berpikiran demikian,,pikiran saya saat itu,,mana mungkin para alumni pemagangan bisa berpartisipasi dalam MEA itu,,bukankah MEA itu hanya berpengaruh untuk para pekerja kantoran yang berjas dan berdasi,,kita pemagang kan cuma kuli di negeri jepang,,namanya aja yang keren pemagang,,tapi toh kerjanya mirip sama TKI,bergelut sama bisingnya suara mesin pabrik..itu pemikiran saya yang selalu terlintas setiap kali saya di tanya kontribusi apa yang bisa di berikan oleh para alumni pemagangan jepang dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean..?
Tapi tunggu dulu,,setelah saya pikir pikir ternyata para peserta magang sejujurnya sudah siap dan bisa berperan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ini. Masyarakat Ekonomi Asean adalah suatu istilah yang di canangkan oleh para pemimpin pemimpin negara ASEAN untuk meningkatkan kompetisi tenaga kerjanya maupun kualitas produk produk barang dan jasanya agar mampu bersaing dengan negara negara di luar kawasan ASEAN lainnya terutama dengan China.
Ini penting di lakukan untuk menarik investasi yang sebesar besarnya agar masuk ke negara ASEAN yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Dengan masuknya banyak investasi ke negara negara ASEAN terutama di Indonesia,maka akan terbuka luas permintaan akan SDM para pekerja yang siap dengan skill dan kompetisi di bidang industri maupun bidang bidang lainnya,nah di sinilah para alumni peserta magang bisa berperan. Alumni peserta magang yang rata rata sudah mengetahui karakter dan situasi pekerjaan di jepang tentu sudah teruji dan terbukti sehingga anak magang jepang bisa dengan mudah beradaptasi dengan segala jenis pekerjaan yang akan di temui di lapangan.
Dengan pengalaman,etos kerja,disiplin dan semangat kerja selama jadi anak magang di jepang, di tambah dengan pengetahuan bahasa jepang,para alumni setidaknya bisa bersaing dengan para peserta peserta dari negara lain dikawasan ASEAN untuk mengisi berbagai macam lapangan pekerjaan dan seiring waktu para alumni magang jepang bisa berkompetisi dalam investasi investasi yang masuk di wilayah ASEAN khususnya di Indonesia. Akan ada transfer tenaga kerja di sini,dimana hanya tenaga kerja yng siap dan mempunyai skill saja yang akan terpakai ketika Masyarakat Ekonomi Asean itu benar benar di laksanakan yang kabarnya akan di mulai sekitar akhir  tahun 2015.
Selain berperan dalam meramaikan tenaga kerja yang siap berkompetisi di dunia global,anak alumni magang juga bisa berperan menjadi seorang pelaku usaha, karna dalam Masyarakat Ekonomi Asean ini,bukan hanya kompetisi antara tenaga kerja yang ada di kawasan ASEAN saja,tetapi juga akan ada persaingan antara arus pertukaran barang dan jasa yang akan semakin bebas membanjiri pasaran ASEAN khususnya pasaran Indonesia.
Menjadi seorang pengusaha inilah yang di utamakan oleh pemerintah melalui kementerian ketenagakerjaan ketika anak magang jepang sudah balik ke indonesia. Dengan tabungan yang cukup selama bekerja di jepang di tambah dengan tunjangan dari pemerintah saat pulang,seharusnya ini bisa membangkitkan motivasi para peserta magang jepang yang sudah kembali ke tanah air untuk menjadi seorang pelaku usaha.
Di tambah dengan berbagai macam pelatihan kewirausahaan yang telah di gagas oleh kementerian tenaga kerja saat anak magang masih di jepang maupun sudah kembali ketanah air,setidaknya para alumni magang bisa ikut terlibat dalam persaingan dengan para pengusaha lain di kawasan ASEAN dalam merebut pangsa pasar pergerakan arus barang dan jasa yang secara bebas membanjiri pasaran di kawasan ASEAN terutama di Indonesia.
Alumni anak magang tidak harus di tuntut untuk langsung menjadi pengusaha besar. Akan lebih baik bagi alumni anak magang untuk belajar sembari meningkatkan kompetisinya,bertanya pada yang lebih  berpengalaman,meningkatkan jaringan yang luas adalah cara cara yang mesti di lakukan oleh alumni anak magang jepang untuk menjadi pelaku usaha karna permasalahan dunia usaha itu tidak gampang dan penuh rintangan.
Hanya alumnus magang yang sudah siap dan tidak pantang menyerah saja yang akan bisa berkompetisi dalam Masyarakat Ekonomi Asean itu baik sebagai tenaga kerja yang terampil dan mempunyai skill maupun sebagai pelaku usaha yang pintar membaca peluang sehingga di negeri sendiri Indonesia,anak alumni magang tidak hanya sekedar jadi penonton bagi tenaga kerja asing lain tetapi anak alumni magang bisa berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sehingga kontribusi ini bisa sedikit memajukan perekonomian negara yang saat ini masih sulit.
Sebagai penutup dari tulisan ini,saya juga ingin membuncahkan sebuah harapan, semoga nanti saat saya sudah kembali ke tanah air,saya bisa berperan aktif dan berpartisipasi dalam memajukan perekonomian indonesia,,dan satu satunya cara yang paling masuk akal dan realistis dalam mewujudkan cita cita saya itu menurut saya adalah menjadi seorang pengusaha.. semoga bisa tercapai..Amin..Â
NB: Penulis masih berstatus anak magang di jepang yang sebentar lagi akan menyelesaikan kontrak selama 3 tahun dan akan pulang ke tanah air,tulisan berdasarkan pikiran penulis sebagai anak magang. Masih banyak belajar dan terus bertanya pada pelaku usaha yang sudah senior.
Â
Â
Ganbatte Kudasai
Chiba 02 Desember 2015
Â
HABIBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H