Mohon tunggu...
HABIBI
HABIBI Mohon Tunggu... -

semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Jepang Ini Ternyata Menyadarkanku....

14 November 2015   12:00 Diperbarui: 14 November 2015   12:00 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Foto bersama Iiyama san sesaat sebelum dia berhenti dari pekerjaan"][/caption]

Ini adalah cerita tentang seorang teman satu kerja,,rekan satu profesi yang hampir selama 2 tahun bersama sama bergelut dengan bisingnya suara mesin pabrik sebelum akhirnya dia mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja. Sepintas tidak ada yang istimewa darinya,dia pendiam,terlalu pendiam bahkan,,kalau ditanya tentang sesuatu, dia hanya menjawab sekenanya,praktis dan simpel,kalau saat istirahat, dia selalu main handphone,entah apa yang dimainkanya,,suatu waktu saya pernah bertanya padanya tentang kesukaannya,tapi bukan jawaban yang saya dapat,tapi seulas senyumannya yang keluar,, entah apa makna senyumannya itu,,saya pun tidak mengerti,,dialah Mr.IIYAMA atau sering saya panggil dengan IIYAMA SAN.

Seperti tipikal orang jepang kebanyakan yang begitu menghargai apa yang di sebut dengan privacy,,maka iiyama san pun begitu. Dia tak terlalu suka dengan hal hal yang berbau gosip atau membicarakan orang lain,,baginya itu hanya buang buang waktu dan tidak bermanfaat. Di setiap istirahat kerja,saya selalu mengambil kursi tempat duduk di dekat dia,siapa tahu nanti dia akan bisa saya ajak ngobrol walaupun tak pernah kesampaian,sering saya mengucapkan aisatsu ( sejenis salam ) padanya,tapi dia hanya tersenyum tanpa berkomentar apa apa.Ada pikiran negatif saat dulu pertama kali bertemu dengannya,pikir saya orang ini rada rada aneh,tidak punya mulut,dan terlalu cuek dan tidak pengertian.

Sepintas saya perhatikan,dia tak terlalu punya banyak sahabat,dia senangnya menyendiri,dia tidak mau bergaul dengan orang lain sesama orang jepang apalagi sama kita dari indonesia,seakan akan dia punya dunia sendiri yang orang lain haram untuk tahu. Saat kerja,dia tidak ada masalah,pekerjaanya selalu rapi,dia tidak banyak bertanya bahkan sekalipun kalau ada yang tidak di mengerti olhnya,selama 2 tahun bekerja dengannya,,tak pernah sekalipun dia kena teguran dari ketua mengenai pekerjaannya,,pernah sih sekali dulu, dia menjatuhkan barang barang yang sudah selesai di packing,reaksinya sangat berlebihan,,agaknya dia merasa bersalah sekali,dia hampir hampir mau menangis saat mengakui kesalahannya.

Semua pikiran negatif banyak tertuju padanya,agaknya tidak ada yang bisa kita banggakan dari sosoknya yang pemalu ini. Sampai saya tersadar saat saya bisa ngobrol sedikit dengannya beberapa saat sebelum dia mengundurkan diri,,Memang benar kata orang bahwa kita jangan suka berprasangka buruk sama orang lain,dan melihat orang lain dengan sudut pandang kita sendiri. Ada pelajaran moral dan sarat nilai yang saya petik dari pembicaraan singkat itu,pelajaran yang seketika itu juga merubah pandangan saya yang semula agak minor terhadap sosok iiyama san ini.

 

Sore itu,entah malaikat apa yang masuk ke raga iiyama san saat dia mulai sedikit ngobrol tentang jalan pikirannya,tentang bagaimana jepang bisa bermetamorfosis dari bangsa yang dulu terbelakang menjadi bangsa yang saat ini maju,tentang indonesia yang punya banyak sumber daya alam tapi miskin sumber daya manusia,tentang bagaimana dia tidak bisa fokus bekerja sementara dia tidak bisa mengaplikasan kemampuan terbaiknya.

Ada semacam kegetiran yang menghampiri saya, saat dia mulai berbicara tentang indonesia,,dia memang tidak tahu banyak tentang indonesia,,dia cuma tahu tentang bali,papua dan sumatra. Tapi ada satu sisi yang menyentuh hati saya saat dia menyentil tentang begitu mudahnya indonesia terlena dengan kekayaan sumber daya alam tanpa pernah mau mengoptimalkan sumber daya manusianya.,ada perasaan haru biru saat dia bercerita bahwa jepang banyak mengimpor barang barang kebutuhan sehari hari dari indonesia,seperti buah buahan,,perikanan,hasil hasil pertambangan,,betapa jepang minim sumber daya alam bahkan minyak bumi pun tidak punya tapi bisa menjadi negara maju.

Dari pembicaraan singkat itu memberi penegasan akan adanya apresiasi dan harapan iiyama san terhadap indonesia,,penegasan tentang adanya rasa kagum yang amat sangat terhadap potensi negara kita,,ada cerita yang mengharu biru saat dengan penuh takzim mendengar penuturannya yang selama ini berbanding terbalik dengan pribadinya yang selama ini saya kenal..penuturan yang langsung mengubah mindset saya tentang sosok kawan satu ini. Tak ada ekspresi yang berlebihan saat dia bercerita,,semuanya datar,tanpa senyum,kadang kadang tangannya di gerak gerakkan sebentar untuk mendukung kata katanya..sampai bel tanda mulai bekerja pun berdentang dan seketika itu juga dia menghentikan tuturannya..ahh...iiyam san...kenapa saat baru sekarang kamu bercerita,,kenapa saat dikau mau mengundurkan diri,, kuliah singkatmu kamu keluarin,,kenapa tidak dari dulu kawan,,kamu memberikan saya pencerahan sedikit..kenapa tidak dari dahulu kamu bersenandung saat saya ingin mendengar petuah darimu yang suatu saat pasti akan berguna buat menata kehidupan ke depan.

Entah kenapa hati saya tiba tiba basah,,teringat pikiran negatif yang selama 2 tahun mengerogoti jiwa pikiran saya akan sosok kawan satu ini,, pikiran negatif selama 2 tahun ternyata bisa berubah hanya selama 15 menit,,iya 15 menit,,,, Waktu 15 menit ternyata sukses mengubah paradigma berpikir saya yang masih konservatif,yang selalu melihat orang lain dari sosok luarnya saja,,aduhai,,memang benarlah petuah orang orang bijak yang selalu menghiasi alam bawah sadar saya,,bahwa kita jangan sekali sekali menghakimi orang lain sebelum kita menyelami karakter dan pikiran orang itu secara menyeluruh,,jangan sekali sekali kita melihat orang lain dari sudut pandang kita sendiri,,karna bisa jadi orang yang kita remehkan itu bisa menghadirkan potensi luar biasa di kemudian hari.

Tak terasa ada bulir bulir penyesalan yang amat sangat menghampiri diri,,teringat diri yang belum sempurna,,banyak khilaf dan belum mampu memberikan yang terbaik buat keluarga ,,masyarakat dan negara..teringat diri yang masih banyak belajar akan hidup yang penuh dengan misteri ini.,,teringat begitu mudahnya diri ini dalam menilai sosok iiyama san,,,padahal saya tidak lebih baik darinya..masa masa yang kelam itu telah berlalu sesaat  setelah dia bertutur lirih tanpa ekspresi,,,sesaat setelah dia meneriakkan protes protes yang hanya dapat di simpan dalam hatinya,, tanpa pernah mampu mengabarkannya pada semua orang,,protes protes yang kemudian membuat kawan ini menyerah dengan keluar dari tempat kerjanya,,,

Dan akhirmya izinkan aku bermunajat,,,iiyama san...engkau memang telah pergi dan terlalu cepat pergi dengan membawa sejuta diammu,,akan tetapi pembicaraan singkat selama 15 menit itu menyadarkanku dari pikiran yang selama ini menyanderaku selama hampir 2 tahun lamanya tentang sosokmu,,,pembicaraan singkat yang mengajarkanku akan pentingnya sebuah apresiasi terhadap suatu hal,,tentang ajaran saling menghargai antar sesama,,karna begitulah nilai agama memberi titah,,walaupun engkau masih buta terhadap agama..pembicaraan denganmu memberi isyarat kuat akan satu pelajaran bahwa jangan terlalu menvonis pribadi orang dari sosok luar,,,ajaran tentang selalu berfikir positif dan tidak pernah menyerah,paling tidak inilah pesanmu saat engkau berkata agar saya harus menyelesaikan kontrak selama 3 tahun di jepang.. 

Selamat jalan IIYAMA SAN...terima kasih atas penyadaranmu,,,engkau memang sudah tidak ada lagi di tempat kerja saya,,tapi engkau akan selalu hadir di tempat lain yang lebih hakiki dan abadi yaitu di hati sanubari saya,,selamat jalan kawan,,semoga kamu lebih sukses menjemput takdirmu...doaku selalu menyertaimu,,,

 

 

Ganbatte Kudasai

Chiba,,14 November 2015

 

HABIBI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun