Hari ini saya tak sengaja melihat postingan teman saya yang membagikan situs ini,
http://www.businessinsider.com/20-english-phrases-only-used-in-japan-2014-8?IR=T&
yang berisi tentang 20 wasei-eigo, atau menurut situs yang sama, adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam bahasa Jepang, yang membuat penutur asli bahasa asing berkerut kening karena kata-kata tersebut tidak lazim digunakan di daerah asalnya. (wa=Jepang, sei=buatan, ei=Inggris, go=bahasa)
Hal yang saya pikirkan setelah membaca situs tersebut adalah,
(1) Ada tidak fenomena seperti ini di Indonesia? Setelah saya coba berpikir lebih keras lagi, ternyata ada! Saya ingat pernah membaca tulisan kompasioner Gustaaf Kusno, yaitu "Gara-gara Prabowo Banyak Orang "il-fil"" yang berisi tentang kata "il-fil" yang berasal dari kata "ill-feel" yang sering dianggap sebagai kata yang lazim digunakan dalam bahasa Inggris. Lalu, tentang penggunaan kata "quick count" dan "real count", yang saya lupa baca di postingan siapa (sungkem mohon maaf sama penulisnya).
Ada juga teman saya yang memberikan contoh seperti,
- "makam" yang berarti "kuburan" dalam bahasa Indonesia, tetapi hanya berarti "tempat" dalam bahasa Arab
- "sempak" yang berarti "celana dalam" dalam bahasa Indonesia, tetapi sebenarnya berarti "celana untuk renang" dalam bahasa Belanda
- "verboeden" yang berarti "jalan searah" atau "dilarang masuk" dalam bahasa Indonesia, tetapi sebenarnya berarti lebih luas yaitu "dilarang" dalam bahasa Belanda. (untuk kata "verboeden" ini, sepertinya sudah agak jarang dipakai katanya. Saya juga baru pertama kali dengar tentang kata ini dalam bahasa Indonesia)
(2) Salah satu dari 20 wasei-eigo di atas adalah kata "free-size". Saya cukup kaget karena saya merasa sering menemukan kata-kata ini digunakan di Indonesia. Jika memang bukan hanya saya yang merasa demikian, dengan kata lain kata "free-size" memang sudah lazim digunakan di Indonesia, apakah kata ini diserap bukan dari bahasa Inggris, tetapi wasei-eigo?
Ntahlah.. Tapi yang pasti, fenomena seperti inilah yang membuat bahasa itu unik dan selalu berkembang. Btw, fenomena seperti wasei-eigo ini sudah ada namanya dalam bahasa Indonesia? Kalau belum, enaknya diberi nama apa, yaa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H