Mohon tunggu...
Thathit Puspaning Gegana
Thathit Puspaning Gegana Mohon Tunggu... lainnya -

Anak biasa yang sedang mengejar mimpi menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kata Depan dan Imbuhan - "Ke" dan "Di"

9 Oktober 2014   20:20 Diperbarui: 4 April 2017   17:49 26725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tentang penggunaan "di" sebagai kata depan dan sebagai imbuhan sebenarnya sudah pernah saya tulis sebelumnya, di tulisan saya yang berjudul, "Penggunaan "di" Sebagai Kata Depan dan Imbuhan - Grammar Nazi Bahasa Indonesia". Namun, karena masih sering menemukan kesalahan yang sama, jadinya saya berpikir untuk menulis lagi tentang "di", ditambah dengan "ke".

Saya menambahkan "ke", karena sama seperti "di". Keduanya adalah kata depan yang memiliki kesamaan bunyi dan huruf dengan imbuhan "ke-" dan "di-".

Kalau dijelaskan dengan tulisan, bisa langsung tahu, mana yang kata depan, dan mana yang imbuhan, karena yang imbuhan diikuti dengan tanda "-" yang menunjukkan bahwa morfem (biar mudah, kita sebut "kata" saja, ya) tersebut tidak memiliki arti sebelum dilekatkan (diikuti) oleh kata lain. Sehingga "ke" dan "di" sebagai imbuhan ("ke-" dan "di-") penulisannya tidak perlu dipisah.

Dan untuk imbuhan menurut saya tidak masalah, karena kesalahan yang sering saya temukan adalah penulisan "ke" dan "di" sebagai kata depan. Sebagai kata depan, kedua kata ini penulisannya harus dipisah dengan kata yang muncul setelahnya.

Membedakannya sebenarnya mudah.

Untuk "di", tinggal dilihat saja apakah dia adalah predikat sebuah kalimat pasif atau tidak. Kalau iya, berarti itu imbuhan, jadi disambung. Kalau tidak, berarti kemungkinan dia adalah kata depan yang menunjukkan keterangan tempat.

Untuk "ke", mungkin lebih mudah untuk melacak mana "ke" sebagai imbuhan, karena "ke-" biasanya diikuti "-an". Posisi tanda "-" menunjukkan posisi imbuhan. Kalau di mengikuti imbuhan berarti awalan (contoh: "ke-", "di-", "me-", "ber-") dan kalau mendahului berarti akhiran (contoh: "-an", "-i", "-kan"). Jadi, kalau ada kata yang diawali "ke-" dan diakhiri "-an", kemungkinan itu kata dasar yang sudah diimbuhi "ke-an".

Misalnya, "kebangsaan", "kemanusiaan", dsb.

Saya bilang kemungkinan loh yaa... (Eh, "kemungkinan" juga bisa jadi contoh kata dasar yang diimbuhi "ke-an"!)

Soalnya, ada juga frasa "ke depan", dan "ke kanan". Hehehe. Jadi harus hati-hati juga.

Kata depan "ke" itu menunjukkan tujuan. Dan karena dia kata depan, jadi penulisannya harus dipisah dengan kata yang muncul setelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun