Kelima, menunggu di ruang observasi. Setelah selesai menutup bekas suntikan, petugas mengarahkan peserta untuk menunggu hasilnya di ruang observasi. Petugas dengan kotak makanan ringan menyambut kami sambil menyerahkannya.Â
Formulir-formulir isian tadi diserahkan kepada petugas sesuai dengan jalur saat masuk vaksinasi. Sambil kami menunggu, petugas menginformasikan bahwa peserta vaksinasi perlu memastikan NIK dan nomor HP telah benar. Alamat yang keluar pada data nanti mungkin saja berbeda akibat data yang masuk ke database. Namun jika itu terjadi abaikan saja, yang penting NIK dan nomor HP benar.
Saat di ruang observasi ini ada rasa sedikit sakit pada bekas suntikan. Alhamdulilah, selain itu tidak ada yang terasa. Pasien lain, seorang ibu, ada yang nampaknya terasa pusing kepala. Terlihat petugas dengan sigap mempersilahkan si ibu duduk untuk dibawa ke ruang ICU. Menurut petugas, umumnya reaksi setelah vaksinasi ada yang muntah dan gemetar.Di sini perlu waktu sekira 30 menit untuk mengetahui hasil data telah divaksin pada kartu vaksinasi.Â
Keenam, pemberian kartu vaksin. Sekitar jam 10.00 WIB panggilan petugas menghenyakkan konsentrasiku dalam menulis artikel ini. Pada kartu vaksinasi tertulis catatan bahwa vaksin kedua adalah tanggal 23 Maret 2021. Petugas memberikan informasi tambahan agar memonitor informasi berikutnya dari instansi.
Hanya dua jam waktu yang diperlukan untuk melaksanakan vaksinasi ini sejak mengambil formulir hingga mendapatkan kartu vaksin.Â
Pada pintu keluar petugas  berpesan agar dalam tiga hari kedepan tidak mengonsumsi obat dan tidak bekerja terlalu berat.Â
Sampai berita ini ditulis tercatat 4 dari 21 orang ASN Pusat Diklat SDM LHK belum dapat dilakukan vaksinasi. Tiga orang diantaranya karena tekanan darahnya melebihi ambang yang diperbolehkan, sedangkan seorang lagi karena suhu badan diatas toleransi.Â
Bagi yang belum jadi divaksin semoga sehat-sehat selalu. Yang telah divaksin semoga tidak bereaksi negatif dan dapat menambah imun tubuh sampai vaksinasi kedua mendatang.