Kepergian Meuthia Naim meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat Widyaiswara, keluarga Pusdiklat SDM LHK, BP2SDM LHK, Kementerian LHK, dan kita semua pada umumnya.Â
Pemakaman Thia dilakukan secara khidmat di pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya di kawasan Ciputat Tangerang Selatan. Karena bukan pasien Covid-19 pemakaman dilakukan di pemakaman umum namun dengan tetap mengikuti protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, mengurangi kerumunan).Â
Pemakaman ini adalah kewajiban-fardhu kifayah-yang keempat bagi kita, menurut ajaran muslim. Fardhu kifayah yang pertama terhadap rekan yang wafat adalah memandikan, lalu kedua mengafani, ketiga menshalatkan, dan teakhir adalah memakamkan.
Di pemakaman inilah Thia kembali kembali menyatu dengan alam dan lingkungan yang selama ini dijaga dan diperjuangkannya. Demikian pula kita semua nanti akan kembali ke alam semesta, menyatu dengan alam.
Kata perwakilan keluarga, Thia mengigau berdoa sampai akhir hayat, Laa Illaha Illallah, tiada Tuhan selain Allah. Setiap ada yang menolong selalu mengucapkan terima kasih dan memohon maaf telah merepotkan.
Emila Harahap, rekannya di grup whatsapp pengajar, meneruskan kesannya :"Dari WA group sebelah, Pojok Iklim KLHK (sy ada dlm group tsb) diinfokan bahwa meski kondisi bu Meuthia kurang sehat waktu itu, tapi tetap aktif kawal perampungan penulisan suatu buku. Luar biasa tanggungjawab nya. Semoga menjadi amal ibadah almarhumah.. Aamiin YRA. ".
Bahdarsyah, rekan senior widyaiswara, mengatakan bahwa Meuthia selalu gigih dan aktif pada kegiatan pro hijau di LAN. Rekan widyaiswara lainnya, Iyan Suwargana, masih terngiang-ngiang diskusi Meuthia saat sama-sama mengikuti Diklat Widyaiswara Tingkat Tinggi Oktober-Nopember tahun 2020 lalu.
Menurut Koordinator Widyaiswara Pusdiklat SDM LHK Dr Sri Harteti, Mbak Thia orangnya sangat kuat. Dalam kondisi perawatan Thia selalu berusaha berkontribusi pada setiap diskusi terkait kediklatan.
Dr Meuthia adalah tipe orang yang bertanggung jawab. Menurut Plh Kapusdiklat, Puji Iswari, mengatakan bahwa saat ikuti Diklat WI Tinggi sempat mengatakan ingin tidak melanjutkan karena telah mulai terasa berat sakitny. Namun beliau sangat tidak ingin mengecewakan pimpinan.
Semoga keteladanan Mbak Thia selalu menjadi tauladan bagi kita. Mari lanjutkan kepeduliaannya dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Kurangi sampah plastik dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan peralatan harian yang ramah lingkungan.***