Kondisi lingkungan di Desa Sungsang II dan III, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sangat memprihatinkan. Permasalahan seperti sampah menumpuk, air limbah rumah tangga yang mengalir bebas, dan minimnya air bersih menjadi keluhan utama warga. Sumber air bersih hanya berasal dari air hujan yang tidak mencukupi kebutuhan harian.
Tim KKN UGM merespons dengan membuat prototipe sistem filtrasi air, menggunakan metode filtrasi berlapis, termasuk filter RO, sedimen, karbon aktif, dan zeolit, untuk menghasilkan air yang lebih bersih dan layak pakai.
Selain itu, mahasiswa juga menginisiasi pembuatan ecobrick, yakni botol plastik diisi dengan sampah plastik padat, sebagai solusi pengelolaan limbah. Program ini diapresiasi oleh warga karena selain mengurangi sampah, ecobrick juga berpotensi mendatangkan keuntungan jika dijual. KKN ini merupakan kolaborasi UGM dengan UIN Raden Fatah yang berlangsung dari 18 Desember hingga 5 Februari.
2.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
-
22 Desember 2023
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUASIN
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan indikator komposit yang mencakup kualitas air, udara, dan lahan, serta digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan lingkungan. Pada tahun 2023, Kabupaten Banyuasin memperoleh nilai IKLH sebesar 66.69, yang masuk dalam kategori Sedang dan melampaui target 64.80. Diharapkan nilai ini dapat terus meningkat melalui upaya pengendalian pencemaran dan perbaikan lingkungan yang responsif terhadap dinamika lokal.
3.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kampung Nelayan Sungsang, Banyuasin