Mohon tunggu...
game ku15februari
game ku15februari Mohon Tunggu... Montir - UIN Malang

keperluan tugas,kalo gak disuruh nugas gak nulis,semoga saya ingin selalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syekh Abdur Rauf as-Singkili

24 Oktober 2020   20:47 Diperbarui: 3 Juni 2021   07:55 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prolog

Aceh berperan penting dalam penyebaran pemikir tassawuf.Aceh merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara negara semenanjung melayu.maka dari itu aceh diberi gelar "serambi mekkah" karena dahulu aceh dikenal dengan tempat keluar masuk atau pintu perdagangan dari berbagai negara.maka tidak dipungkiri bahwa aceh merupakan tempat penyebaran agama islam.

Perkembangan tassawuf sendiri berbarengan dengan datangnya agama islam.Awal kedatangan agama islam yang ditandai dengan munculnya kerajaan kerajaan di aceh.

Seiring dengan berkembangnya agama islam di indonesia , semakin erat hubungannya antara islam dan tassawuf sejalan dengan misi agama islam untuk membawa umat manusia yang bertauhid dan percaya kepada Tuhan. awal mula pertumbuhan tassawuf di indonesia bermacam macam konsep ajaran tassawuf yang disampaikan oleh sufi. 

Seperti contoh al khauf dan al raja diperkenalkan oleh Al-Hasan al-Basri,muhabbah oleh Rabi'ah al Adawiyah,hulul oleh al hallaj,al-ittihad oleh yazid al bustami dan ma'rifah oleh abu hamid al Gazali.perkembangannya dari asia tengah hingga masuk ke indonesia.

Para sufi yang pertamakali menjadi mursyid seperti Hamzah Fansuri,Syamsuddin as-sumatrani,Nuruddin ar-Raniri,Abd Rauf as-Sengkeli dan Syekh Yusuf al-Makassar.Dalam pengembangan agama Islam beliau smemiliki kontribusi dalam penebaran agama.Disamping itu memiliki sebuah metode metode dalam penyebarannya seperti menggunakan dakwa seperti wali songo dan lain lain.

Baca juga: Ulama Asal Palestina Syekh Abdullah Kan'an, Pendiri dan Mufti Pertama Kesultanan Aceh

Dalam artikel ini saya membahas tentang sufi Syekh Abdur Rauf as Singkili yang mana beliau termasuk sufi yang pertamakali mengajarkan ilmu tassawuf.ajaran tassawuf dari Sykh abdur Rauf as Singkili ini adalah Syattariah yang memiliki perbedaan antara aliran wahdatul wujud dan syuhudiyah.

Pada waktu itu sangat populer konsep wujuddiyat yang dipopuler kan oleh Hamza Fansuri. Syekh Abdurrauf tidak hanya seorang sufi saja tetapi beliau adalah seorang yang produktif yang memiliki berbagai karya karya seperti ilmu fiqih ,Tassawuf,Tauhid ,Tafsir dan Hadist.

Jadi Abdurrauf ini dalam konsep tasawufnya ingin menjadi penengah atau penyejuk dari konsep konsep antara wahdatul wujud dan syuhudiyah yang berkembang pada saat itu.dengan menekankan konsep zikir untuk pendekatanya kepada Allah SWT.

Biografi Abdur al Rauf as Singkili

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang Syeh Abdur Rauf as Singkili mari kita mengetahui dahulu sedikit cuplikan biografi tentang beliau.Syekh Abdurrauf as-singkili lahir di singkil Aceh 1001H Masehi dan wafatnya di kuala Aceh pada 1105 H atau 1693M.Beliau adalah ulama besar dan terkenal dari Aceh.Ayahnya bernama Syekh Ali Fansuri masih bersaudara dengan guru sufi Hamza fansuri.

Beliau sangat berpengaruh dalam penyebaran islam di pulau Sumatra.Syekh abdur rauf as-singkili memiliki nama lengkap yaitu Aminuddin Abdul Rauf bin Ali Al-jawi Tsumal Fansuri As-Singkili.Namanya dikenal sebagai seorang sastrawan sufi dan seorang pendakwah.beliau adalah keturunan dari Persia atau arab yang menetap di singkil aceh pada abad ke 13.

Riwayat pendidikan dari syeh abdur rauf as singkili iya selama 19 tahun belajar di mekah dan madinah dengan guru besar al Qusyasyi dan Ibrahim al kurani ,muhammad Thahir di madinah.ia menjadi seorang ahli fiqih dan sufi yang mengajarkan zikir wirid syatariyah.

setelah belajar di makah dan madinah dengan guru besar lalu abdur rauf mendapatkan ijazah dari pimpinan yang mana ia mendapatkan pengakuan dan hak untuk mengajar tarekat syattariyah kepada orang lain dan dapat mengembangkan sebuah keilmuannya di tempat baru.

tidak hanya tassawuf saja sykeh abdur rauf adalah seorang ahli fiqih juga.dengan berhasilnya beliau menuntut ilmu ,beliau memberikan kontribusi terhadap masyarakat di aceh.

Setelah belajar di mekah dan madinah serta menjadi seorang mursyid ,syekh abudrrauf adalah sosok yang sangat produktif dan keratif.meski beliau sibuk tetapi beliau masih menyempatkan untuk menulis sebuah kitab kitab dan bahkan beliau menyusun tafsir Al-Quran.

Awal dari sebuah pendidikan yang diemban yaitu dari ayahnya yang latar belakangnya ulama ,ketika di daerahnya yaitu di sengkel,beliau memperoleh ilmu bahasa arab ilmu agama , sejarah,matik,filsafat,dan beberapa macam sastra.

berawal dari ayahnya lalu ia pergi menimba ilmu kepada syeikh Syamsuddin as sumatrani.hingga perjalanan terakhir beliau menimba ilmu di madinah.di madinah abdur rauf mendapat ilmu tasawuf lewat gurunya Al qusyasyi.

Setelah beliau mendapatkan berbagai macam ilmu khususnya ilmu tasawuf pada tahun 1661,Abdul Rauf kembali ke aceh dan langsung menerima kepercayaan jabatan Qadhi malikul Adil yang bertanggung jawab terhadap administrasi kenegaraan.setelah beliau kembali ke aceh beliau melakukan dakwah dakwah tentang agama islam.

Sebelum tasawuf yang dikembangkan oleh abdur rauf diterima oleh masyarakat.tasawuf falsafi sudah diterima oleh masyarakat yang dikembangkan oleh hamza fansuri dan syamsuddin sumatrani.kedua tokoh ini disebut Al -- Raniri dengan wujudiyyah,dan akhirnya masalah wujudiyyah ini menjadi suatu perdebatan dan perselisihan dan tidak diperbolehkan oleh syaikh nuruddun al raniri [1].

Selama hampir tiga tahun beliau mengajar dan menulis hingga diberbagai pelosok nusantara.dalam hal ini beliau mencetak murid murid yang terkenal yang berperan dalam  penguatan islamisasi di minang kabau yaitu Daud rumi dan Burhan al-Din[1].bisa kita ketahui bahwa tidak hanya ikut memperjuangkan islamisasi di nusantara saja tetapi juga memiliki peran dan menyebarkan tarekat syathariyah  .

Pemikiran dari Abdur Rauf as- SingkiliDalam pemikiran tasawuf versi abdur rauf adalah tarekat Syattariah.yang mana tarekat syattiriyah ini menjadi penengah antara aliran wahdatul wujud dan syujuduyah. Dikisahkan pada saat Abdu Rauf ke tanah arab pada waktu itu aceh sedang mengalami perdebatan antara doktrin wujudiyyah yang disebarkan oleh Hamza Fansuri dan Syamsudinn al Sumaterani dengan al-Raniri.

Baca juga: Mengenal Sosok Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi

Dalam perdebatan ini mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap pengikut doktrin wujudiyyah dan pembakarangan karya karya hamza dan syamsuddin. Melihat permasalahan seperti itu Abdul Rauf mengembangkan pemahaman sufi yang tidak memihak kepada siapa pun.maksdunya di dalam tulisannya bahwa ia tidak sependapat dengan ajaran wujudiyyah tulisannya menunjukkan kemandirian. dalam menanggapi pertentangan wahdatul wujud oleh hamza fansuru beliau bersifat moderat dan tidak mudah mengkafirkan pengikut hamza fansuri.

Dalam pemikirannya di bidang tasawuf Abdur rauf ajaranya mirip dengan syamsuddin al sumatrani dan nuruddin raniri yang mana menganut paham satu satunya wujud hakiki yakni Allah,sedangkan ciptaa-Nya merupakan bayangan dari yang hakiki. 

dalam metode nya abdur rauf mengajarkan zikir ,zikir merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.dengan melupakan segala sesuatu tentang duniawi dan senantiasa mengingat Allah .tujuan dari zikir dalam pandangan abdur rauf adalah mencapai tujuan yang fana yang mana tiada wujud selain Allah.[1]

Ajaran tasawuf dari abdur rauf as singkili berkenaan dengan martabat perwujudan.yang pertama martabat ahadiyyah atau la ta'ayyun dalam masalah ini alam pada waktu itu masih merupakan ghoib yang berada di dalam ilmu tuhan.

Yang ke dua yaitu martabat wahdah atay ta'ayyun awwal ,merupakan terciptanya sebuah alam.yang ke tiga yaitu martabat wahdiyyah atau ta'ayyun tsani menurut beliau tingkat ke tiga alam sudah memiliki sifat sendiri tetapi Tuhan adalah cerminan bagi insan kamil dan sebaliknya. 

Dalam tarekat syatariyah yang dikembangkan oleh abdur Rauf masalah pokoknya terdapat 3 pembagian[2]: Yang pertama yaitu ketuhanan dan hubungan dengan alam.paham ini seolah sama dengan paham wahdat al wujud, dalam hal ini berbeda pendapat dengan mengungkapkan wujud yang hakiki hanya Allah, sedangkan alam ciptaan-Nya bayangan dari.wujud yang hakiki.Yang ke dua Insan Kamil atau manusia idea dalam hal ini Insan kamil mengacu kepada hubungan hakikat manusia dan dengan penciptanya.

Manusia adalah penampakan cinta Tuhan, yang sebenarnya manusia memiliki hakikat yang tak mungkin disifatkan sama seperti sang pencipta. Hubungan antara wujud Tuhan dengan insan kamil seperti cermindengan bayangannya.yang mana jika kita bercermin maka pantulannya adalah perwujudan kita.Pembahasan tentang Insan KamiI ini meliputi tiga masalah pokok:

Pertama; Masalah Hati. yang Kedua Kejadian manusia yang dikenal dengan a'yan kharijiyyah dan a'yan tsabitah.yang Ketiga; Akhlak, Takhalli, tahalli dan TajalliYang ketiga, jalan kepada Tuhan atau tarekat. Dalam hal ini Tarekat Syaththariyah menekankan pada syari'at dan tasawuf.yang memadukan antara tauhid dan zikir. Tauhid itu memiliki empat martabat, yaitu tauhid uluhiyah, tauhid sifat, tauhid zat dan tauhid af'al. dari himpunan martabat maka terbentuklah satu kalimat yaitu1a ilaha ilIa Allah.

 Karya Karya Abdur Rauf as Singkili

Dalam perjalanan hidupnya Abdur Rauf adalah seorang yang aktif dalam menulis,banyak karyanya tidak hanya soal tasawuf tetapi berbagai ilmu lainnya.karya karya nya yang terkenal yaitu:

  1. Tanbih al-Masyi al-Mansub ila Thariq al-Qusyasyi (Pedoman Bagi Orang Orang Yang Menempuh Tarekat al-Qusyasyi, Bahasa Arab).
  2. Umdah al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufarridin (Pijakan Bagi Orang Orang Yang Menempuhkan Jalan Tasawuf, Bahasa Melayu).
  3. Sullam al-Mustafiddin (Tangga Setiap Orang Yang Mencari Faidah,  Bahasa Melayu).
  4. Piagam Tentang Zikir (Bahasa Melayu)
  5. Kifayah al-Muhtajin ila Nasyrab al-Muwahiddin al-Qailin bi Wahdah al Wujud (Bekal Bagi Orang Yang Membutuhkan Minuman Ahli Tauhid Penganut Wahdatul Wujud, Bahasa Melayu).
  6. Bayan Aghmad al-Masa'il wa al-Shifat al-Wajibah li Rabb al-Ard wa al Samawat (Penjelasan Tentang Masalah-Masalah Tersembunyi dan sifat sifat Wajib bagi Tuhan Penguasa Langit dan Bumi, Bahasa Melayu)
  7. Syarh Lathif 'ala Arbain Hadistan lil Imamin Nawawi
  8. Sullamul Mustafidin
  9. Risalah Mukhtasharah fi Bayani Syuruthisi Syaikhi wal Murid
  10. Fatihah Syeikh Abdur Rauf
  11. Daqaiqul Huruf
  12. Ta'yidul Bayan Hasyiyah Idhahil Bayan
  13. Syamsul Ma'rifah
  14. Pindahan Dari Otak Ilmu Tasawuf.
  15. Tanbihul 'Amil Fi Tahqiq Kalamin Nawafil
  16. Umdatul Ansab.[1]

Baca juga: Syekh Ali Jaber, Mengajarkan Cinta Al Quran dengan Cara Berbeda

Epilog

Jadi dapat disimpulkan bahwa Syeikh Abd Rauf merupakan ulama yang sangat luas ilmunya dan mengusai berbagai macam macam ilmu, hal ini diketahui dengan banyaknya karangan yang dilahirkan oleh beliau.Abdur al Rauf As Singkili merupakan tokoh sufi yang memiliki konsep pengajaran syathariyah. memiliki metode yang mudah diterima oleh masyarakat yaitu metode zikir.Abdur rauh adalah seorang yang produktif.Bisa kita lihat karyanya dalam bidang tasawuf banyak belum juga dalam bidang lainnya seperti tauhid fiqih dan hadis.

Dalam memberikan sebuah pengajaran beliau selalu berhati hati karena beliau dianggap sebagai penengah dari sebuah permasalahan pada masa itu, yang mana perdebatan antara hamza fansuri.dalam menanggapi paham wadhatul wujud oleh hamza fansuri .beliau tidak mengkafir kafirkan pengikutnya sebagaimana yang dilakukan ar raniry dengan membakar seluruh buku hamza fansuru dan membunuh pengikutnya.

Daftar Pustaka

  1. Syamsul bahri,"Tasawuf abd al rauf singkel dalam kitab tanbih Al-Masyi",(Padang Hayfa press,2012),hal 26-27
  2. Azyuumardi Azra,"Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Abad XVII dan XVIII",(Kuala Lumpur:Khasanah Fataniyah,1991)
  3. Meretas Konsep Tasawuf   Syaikh Abdurrauf  Al-Singkili, Dicky Wirianto, MA1 Volume 1, Nomor 1, Januari - Juni 2013
  4. Mohd.Shagir Abdullah, Khazanah Karya Pusakan Asia Tenggara, cet pertama, jilid 1, (Kuala Lumpur: Khazanah Fathaniyah, 1991), hal.40-41

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun