Mohon tunggu...
Money

Model Bisnis Wirausaha Sosial

10 April 2018   15:33 Diperbarui: 10 April 2018   15:59 4985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model bisnis adalah struktur, desain atau kerangka kerja yang wirausaha ikuti untuk membawa value kepada pelanggan dan klien. Minimal terdapat 3 ukuran yang mengukur kesuksesan model bisnis, yaitu kemampuannya menghasilkan profit untuk pemiliknya, kemampuanya menghasilkan perubahan positif di dunia, dan kemampuannya mencapai keseimbangan antara keuntungan dan perubahan positif. 

Pada konteks implementasi, kemampuannya menghasilkan profit untuk pemiliknya digunakan untuk perusahaan for profitkonvensional, kemampuanya menghasilkan perubahan positif di dunia digunakan untuk organisasi sosial tradisional, dan kemampuannya mencapai keseimbangan antara keuntungan dan perubahan positif digunakan untuk wirausaha sosial.

Model Bisnis Kanvas (Business Model Canvas)

Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation menjelaskan sebuah konsep sederhana untuk mampu menganalisis faktor-faktor penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis baru yang dikembangkan. Konsep yang ia kembangkan melahirkan sebuah strategi yang disebut bisnis model kanvas yang telah menjadi rujukan banyak organisasi maupun perusahaan untuk mampu menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan sebuah nilai.

Pada awalnya, Model Bisnis Kanvas adalah sebuah instrumen yang digunakan oleh perusahaan atau private sector. Namun, kita bisa menggunakan Model Bisnis Kanvas untuk kewirausahaan sosial dengan sedikit modifikasi. Pada model bisnis kanvas, terdapat 9 elemen yang menjadi perhatian utama dan dianalisis dalam perumusan sebuah model bisnis. Bersama-sama elemen-elemen ini memberikan pandangan yang cukup koheren tentang driver utama bisnis, antara lain :

Customer Segments (Segmen Pelanggan)

Pada bagian ini perusahaan harus mampu menjawab "Siapa pelanggannya? Apa yang mereka pikirkan? Lihat? Rasa? Lakukan?" Pada bagian ini, wirausaha sosial harus mampu menjelaskan siapa saja target pelanggannya dan segmentasinya. Segmen pelanggan ini bisa meliputi usia, jenis kelamin, wilayah, kelas ekonomi, dan lain sebagainya. Segmentasi pelanggan ini akan mengarahkan jenis produk atau jasa yang akan dihasilkan dan diberikan pada pelanggan.

Value Propositions (Nilai Proposisi)

Pada elemen ini wirausaha sosial harus mampu menjawab "Apa yang menarik tentang proposisi? Mengapa pelanggan membeli, menggunakan?". Pada bagian ini, wirausaha sosial perlu mengidentifikasi nilai-nilai tambah apa yang dapat diberikan untuk membantu pelanggan memenuhi kebutuhannya.

Channels (Saluran)

Pada elemen ini, wirausaha sosial harus mampu menjawab pertanyaan "Bagaimana proposisi ini dipromosikan, dijual dan dikirim? Mengapa? Apakah itu bekerja?".Wirausaha sosial perlu memformulasikan cara atau strategi agar produk, jasa, atau nilai tambah yang dihasilkan dapat sampai ke tangan pelanggan. Secara sederhana, elemen ini adalah cara bagi wirausaha sosial untuk menyampaikan value proposition kepada segmen pelanggan yang dilayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun