Oleh : dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed
Michael Porter dan Mark Kramer dari Harvard Business School memperkenalkan shared value sekitar satu dekade yang lalu sebagai salah satu prinsip manajemen. Mereka mengartikan shared value atau nilai bersama dengan “berfokus pada mengidentifikasi dan memperluas hubungan antara kemajuan masyarakat dan ekonomi”. Dalam hal ini, shared value dianggap sebagai konsep ideal yang melibatkan penciptaan nilai ekonomi bersamaan dengan penciptaan nilai bagi masyarakat dengan memenuhi kebutuhan dan mengatasi tantangannya. Michael Porter berpendapat bahwa kapitalisme telah mengkhianati janjinya untuk memberikan persamaan nilai melalui pengembalian ekonomi jangka pendek. Oleh karena itu, Porter mendesak perusahaan untuk berpikir tentang shared value, dimana ketika perusahaan menghasilkan nilai ekonomi juga berpikir menciptakan nilai sosial bagi masyarakat.
Menurut Michael Porter dan Mark Kramer, selama ini perusahaan kerap kali mendefinisikan nilai terlalu sempit hanya pada keuntungan jangka pendek, sehingga kerap kali mengorbankan sesuatu yang lebih luas dan memiliki pengaruh signifikan pada kinerja jangka panjang. Mereka bertanya, “Bagaimana lagi perusahaan dapat mengabaikan kesejahteraan pelanggan mereka, menipisnya sumber daya alam yang vital bagi bisnis mereka, keberlangsungan pemasok mereka, atau tekanan ekonomi masyarakat dimana mereka memproduksi dan menjual?” Logika yang harus kita gunakan adalah perusahaan berada dalam 1 kapal dengan masyarakat, jika kapal bocor dan tenggelam atau kehabisan bahan bakar, maka perusahaan akan berakhir bersama dengan tenggelamnya kapal.
Dalam hal ini, shared value harus dipahami secara berbeda dengan Corporate Social Responsibility (CSR), dimana Corporate Social Responsibility (CSR) memenuhi kebutuhan sosial sebagai aktivitas tambahan dalam bisnis. Dengan demikian, Shared value telah menawarkan sebauh perubahan paradigma dan melahirkan sebuah konsep baru dari Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi Creating Shared Value (CSV). Konsep shared value ini akan menghubungkan kesuksesan perusahaan dengan keberhasilan masyarakat. Konsep shared value ini juga diyakini akan mampu mendorong lahirnya gelombang inovasi sosial yang baru, massive, dan menjadi titik temu atau titik perdamaian antara orientasi bisnis dengan orientasi sosial.
Umair Haque juga berpendapat bahwa perusahaan di era industri menciptakan nilai yang sangat tipis. Nilai tipis ini bersifat palsu karena didapat dengan mengorbankan orang – orang, komunitas, dan atau masyarakat. Nilai tersebut juga tidak berkelanjutan, karena dibuat dengan mengorbankan manfaat di kemudian hari yang jauh lebih besar. Nilai yang tipis itu, dianggap tidak berarti karena gagal membuat kehidupan orang – orang , komunitas, dan masyarakat menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Oleh karena itu, yang dibutuhkan dunia hari ini dan untuk masa depan adalah perusahaan yang mengejar tujuan sosial dan tujuan ekonomi bersama-sama.
Wirausaha sosial memposisikan shared value ini sebagai nilai utama dari aktivitas mereka. Dengan pola tersebut, wirausaha sosial akan menginvestasikan keuntungannya untuk memaksimalkan pencapaian misi sosial, baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, ataupun lingkungan sesuai dengan core businessnya. Oleh karena itu, definisi wirausaha sosial bukan lagi pada konteks bentuk atau badan hukum dari sebuah perusahaan, tapi lebih kepada bagaimana perusahaan memprioritaskan manfaat untuk masyarakat dan dampak sosial dalam aktivitas mencapai laba. Sebagai contohnya, di Vancouver, sebuah perusahaan layanan kebersihan komersial yang bernama The Cleaning Solution, menyediakan pekerjaan bagi orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Dalam konteks yang lebih sederhana, shared value ini dapat kita terjemahkan bahwa bisnis menerapkan shared value dalam memenuhi kebutuhan sosial di masyarakat.
Prinsip shared value ini dalam praktiknya akan menjadikan perusahaan memasukan masalah yang dihadapi masyarakat dan kebutuhan masyarakat dalam rantai bisnis mereka, sehingga memindahkan posisi perusahaan dari sekedar transaksi ekonomi bisnis, menjadi perusahaan yang berperan besar dalam membangun masyarakat.
Gambar 1. Shared Value