Mohon tunggu...
galih pratama
galih pratama Mohon Tunggu... -

Menyatulah dengan alam, coba selami cara alam bergerak dan bereaksi, sayangi Ia. Setelah itu baru namakan dirimu manusia.

Selanjutnya

Tutup

Music

Bedah Lirik Lagu "Lampu Merah 2" Benyamin Sueb

18 Agustus 2018   01:25 Diperbarui: 18 Agustus 2018   02:13 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini antara gue males nyari data-data soal lirik lagu "Lampu Merah  2" atau emang gak ada postingan yang bahas soal itu? Yang gw tau, lagu ini dinyanyiin oleh Alm. Benyamin Sueb & Ida Royani. Soal pencipta dan aransemen musiknya siapa sampe sekarang gw belom dapet informasinya. Tapi intinya yang mau dibahas disini adalah bukan soal detil informasinya, tapi menurut gw ada sesuatu yang menggelitik dibalik lirik lagu lampu Merah 2 ini.

Sebelumnya gw tekankan kalo ini opini pribadi, mau setuju halal, gak setuju juga gak haram.

Gw salut dengan kejeniusan seniman zaman dulu. Memikirkan matang-matang sebelum karyanya dinikmati orang banyak. Sangat jauh berbeda dengan zaman sekarang, tinggal joget-joget di sosmed, upload, dan viral dalam sekejap. Silahkan tersinggung.

Dulu pada zamannya, banyak seniman yang menciptakan lagu-lagu berkualitas. Bahkan hingga kini masih enak didengar ditelinga kita. Salah satunya adalah lagu "Lampu Merah 2" yang dinyanyikan dan mungkin diciptakan juga oleh Benyamin S.

Beliau menyanyikan dua versi, Lampu Merah 1 dan 2, yang keduanya dinyanyikan duet bersama Ida Royani.  Yang mau gw bahas mendalam disini adalah ada maksud menggelitik dari lirik lagu Lampu Merah 2.

Trus gimana nasib Lampu Merah 1 ?? kita bahas tahun depan.

Awas lampu merah jangan masuk dulu
Abang musti taat ame peraturan
Jangan ade marah abang juga tau
Tunggu lame-lame abang ga sabaran

Kalo lagi mereh abang musti sabar
Kalo udah ijo boleh abang masuk
Abis pegimane abang musti sabar
Kok sedari tadi lampu merah terus

Lampu merah setop
Lampu ijo jalan
Lampu kuning jalan pelan-pelan bang
Abang sodok ye?  jangan
Abang kebut! jangan
Ingat dong bang demi keselametan

Ayo siap siap lampu udah kuning
Ayo dong cepetan sodok deh buruan bang
Abang jadi bingung knape mendadak mogok
Kagak salah lagi akinya yang soak

Lampu kuning siap
Lampu ijo boleh deh bang
Lampu merah eh bang jangan dulu
Kita musti taat ame peraturan
Jangan jadi algojo dijalan

Liat pak polisi diri di bunderan
Ngatur lalu lintas demi keamanan
Gak peduli panas gak peduli hujan
Demi keamanan lalu lintas jalan.

Sepintas liriknya memang biasa saja, hanya kalau diperhatikan lebih mendalam, lirik tersebut mengandung unsur komedi dan pornografi yang dikemas secara cerdas.

Menurut gw, Si Pencipta berusaha menyampaikan hal yang biasa kita bahas sehari hari, salah satunya adalah becandaan receh Suami yang sedang bergairah, lalu mengajak Istrinya yang sedang, sebut saja-menstruasi, untuk berhubungan intim. Terdengar ekstrim memang, tapi kembali lagi, ini analisa gw pribadi, kalo ada yang salah mohon diluruskan.

Bait pertama Si Pencipta menceritakan Suami yang sudah tidak sabar untuk bercumbu dengan Istrinya. Coba perhatikan, Si Pencipta menggunakan istilah "Lampu Merah" untuk menceritakan Istri yang sedang memperingatkan Suami untuk  tidak berhubungan dulu karena sedang PMS.

Sang Suami tau kalau Istrinya sedang PMS, hanya saja ia tak sabar karena ingin sekali bercumbu dengan Istrinya. Begitu pula di bait kedua, sang Istri menasehati Suami agar tidak bercumbu dulu dengannya, nanti kalau sudah hijau, baru boleh. Karna untuk kesehatan, tidak baik berhubungan intim dengan Istri ketika sedang mengalami PMS.

Tapi si Suami tetap tidak sabar. Perhatikan kata "masuk" dalam bait tersebut. Si Pencipta lagu tidak menulis kata "Jalan" untuk lampu hijau. Karena kata "masuk" untuk orang dewasa yang pikirannya mesum kayak gue pasti tau arahnya kemana.

Beda ketika lirik tersebut dibaca oleh anak kecil yang masih polos, lirik ini menjadi positif maknanya, karena didalamnya terdapat pembelajaran mengenai fungsi dari warna lampu lalu lintas. Disitu letak kejeniusan Si Pencipta lagu ini, karya dan ilmu pengetahuan disampaikan secara santai dan menyenangkan. Mungkin berkat lagu itu istilah "Lampu Merah"  kemudian lebih populer menjadi becandaan untuk wanita yang sedang mengalami PMS.

Pada bait ketiga ini Si Pencipta mulai menyampaikan maksudnya secara lebih ekstrim,tapi tetap dikemas secara cerdas.

Di awal bait ketiga ini, Si Pencipta masih menceritakan tentang Istri yang menjelaskan kepada Suaminya kapan boleh atau tidak bercumbu dengannya dengan lirik "lampu merah, stop", yang maksudnya adalah jangan berhubungan ketika Istri sedang menstruasi.

Dan lirik "lampu ijo, jalan" yang berarti boleh berhubungan lagi dengannya, dan kali ini menggunakan kata "jalan" untuk kamuflase, yang secara tidak sadar makna "masuk" setelah lampu ijo di bait sebelumnya terlupakan oleh si penikmat lagu tersebut. Dan "Lampu kuning jalan pelan pelan bang" silahkan atur sendiri gulanya.

Setelah itu, masih di bait ketiga, muncul lirik "Abang sodok ye?". Di bagian ini Si Pencipta kembali bercanda dengan kecerdasanya. Lirik tesebut sudah dalam kategori bahaya untuk anak dibawah umur, mungkin kalau lagu ini diputar dimedia audio dan visual, lagu ini sudah kena tegur KPI dan akhirnya disensor dengan alasan kalau tidak, dapat meningkatkan birahi para pendengarnya.

Singkat cerita, balik lagi, di akhir bait ketiga sang Istri mengingatkan Suami kembali agar tidak berhubungan dengannya demi kesehatan dan keselamatan Suaminya.

Nada dan intonasi dari para penyanyinya pun sangat mendukung, duet Bang Ben dan Mpok Ida disini membangun nuansa komedi romantis.diiringi dengan musik gambang kromong yang menurut gue sama cerdasnya dengan lirik. Dan hal unik dalam lagu ini adalah pada sela-sela baitnya terdapat celetukan Bang Ben yang menjadi punchline dalam lagu tersebut.

Salah satunya terdapat di bait ketiga yang tidak tertulis dalam liriknya "Ni lampu mere terus, tar gw cari jalan laen". Dengan nada seperti menggerutu dan mengancam, Bang Ben melontarkan celetukan yang bermaksud untuk "Jajan" (kalian mengertilah maksudnya) karena tidak sabaran ingin bercumbu, tetapi sang Istri sedang PMS, dan dibalas "Terserah" dengan intonasi kesal oleh Ida Royani. Kalau kalian tersenyum dibagian ini, selera humor anda tidak sama dengan humor yang disampaikan dalam acara pesbukers.

Oke kita lanjut ke bait ke empat, bait yang menjelaskan bahwa sang Istri sudah dalam fase "flek" atau Lampu Kuning. Bait ini maknanya singkat dan jelas, menjelaskan bahwa sang Istri sudah selesai PMS dan bergairah, tetapi sang Suami sudah tidak berhasrat lagi.

Si Pencipta lagu menganalogikannya dengan "Aki yang soak". Sekali lagi, kata "Sodok" disini masih digunakan dengan intonasi menggoda dari Ida Royani. Dan ini sangat membahayakan. Di bagian ini Mpok Ida gak mau kalah, membalas celetukan Bang Ben sebelumnya, dengan kalimat "Haah bosen kalo mao dipake soak melulu soak melulu, tar gw pindah ke mobil laen biar nyaho". Gak usah dijelasin lagi maksudnya apa. Sebuah perpaduan dialog dan lagu yang sungguh menggelitik.

Dalam bait kelima dan keenam, Si Pencipta berusaha menyelamatkan karirnya dalam menciptakan lagu, dalam bagian ini Si Pencipta berusaha untuk menutupi kekonyolannya dalam membuat karya dengan pesan yang bermakna. Liriknya dibuat seolah kembali membahas "Lampu Merah" dalam arti yang sebenarnya. Kembali mengkamuflase kalimat dalam liriknya agar pendengar tidak menyadari apa yang sudah terjadi pada bait-bait sebelumnya dengan pesan seperti "Kite mesti taat ame peraturan, jangan jadi algojo di jalan".Ditambah dengan memasukan citra polisi kedalam liriknya. Dengan begitu, liriknya dan lagunya aman untuk dinikmati oleh semua kalangan. Karna logikanya gak mungkin berhubungan Suami Istri diatur oleh polisi lalu lintas.

Ending dari lagu ini mengembalikan seluruh makna bahwa yang dibahas dalam lagu memang soal pasangan yang berdebat dalam mobil soal lampu lalu lintas yang tak kunjung hijau. Si Pencipta berusaha menyampaikan pesan dalam liriknya,  apabila kita menunggu dengan sabar untuk apa yang kita inginkan, pasti akan menghasilkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan.

Mpok Ida "Untung ada pak polisi, kalo gak, macet"

Bang Ben "Eemang nah udeh dilebarin sempit lagi"


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun