Pesta demokrasi akan digelar sebentar lagi. Keikutsertaan dalam pemilihan umum (pemilu) merupakan bentuk tanggung jawab kita sebagai warga negara. Tercatat bahwa 55-60% dari penduduk Indonesia saat ini adalah pemuda dengan rentang usia kurang dari 40 tahun. Nah, buat kamu yang masih menjadi pemilih pemula ataupun yang masih suka memilih karena faktor-faktor tertentu, ubah yuk dengan menjadi pemilih yang cerdas. Berikut tips-tips yang dapat diikuti oleh para pemilih muda dalam berpartisipasi pada kontestasi pemilu 2024:
Registrasi sebagai pemilih
Langkah pertama yang harus dilakukan supaya bisa menjadi pemilih adalah daftarkan dirimu sebagai salah satu voter. Hal ini penting untuk dilaksanakan agar nama kita tercatat dan memiliki hak suara yang sah pada pemilu yang akan datang. Caranya sangat mudah. Datanglah ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk melakukan registrasi atau melalui aplikasi e-KTP. Setelah melakukan registrasi sebagai voter, kita dapat memastikan bahwa suara yang akan kita berikan nanti dapat diperhitungkan dalam pemilihan umum.
Â
Lihat visi, misi, program, dan track record calon wakil rakyat atau partai politik maupun calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih
Sebagai pemilih muda yang mana akan menyumbang suara terbanyak dalam pemilihan umum 2024 nanti, penting untuk memahami para calon yang maju berkontestasi. Sebelum memutuskan untuk memberikan suara, perhatikan visi, misi, program, dan track record para calon. Informasi-informasi tersebut bisa kita cari melalui media massa, debat publik, atau internet. Dengan memperhatikan visi, misi, program kerja, serta track record akan menjadi pertimbangan bagi voters muda untuk memilih calon yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Bersikap objektif, kritis, dan cerdas dalam menyikapi suatu isu politik dan pemiluÂ
Pemilih muda perlu untuk bersikap objektif, artinya tidak boleh memihak pada satu pihak atau kelompok tertentu. Sebagai wujud warga negara yang baik, voter muda harus bisa melihat segala isu dari berbagai sudut pandang. Selain itu, kita harus bisa membedakan mana fakta dan opini serta menghindari berita-berita hoax tentang para calon maupun tentang isu-isu pemilu itu sendiri. Bersikap kritis juga perlu ditanamkan pada diri pemilih muda. Lakukan evaluasi pada setiap isu-isu yang tersebar. Saring argumentasi yang beredar di media sosial. Pemilih muda harus bisa mencari berita-berita dari sumber yang valid. Terakhir, voters muda bisa memutuskan tindakan dan keputusan yang cerdas. Segala keputusan untuk memilih satu nama calon akan membawa dampak yang besar ke depannya.
Â
Gunakan hak pilih  secara bijaksana