Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat khusus. Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode II tahun 2021/2022 menjalankan program di Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember dengan tematik TIK perihal proses verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Desa Wonorejo merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kencong dengan luas wilayah 19.81 Km2. Desa ini memiliki jumlah penduduk sekitar 14.018 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 834 jiwa/km2. Masyarakat Desa Wonorejo didominasi dengan agama muslim, dengan mata pencaharian terbanyak di bidang pertanian.
Dari total jumlah penduduk di Desa Wonorejo, terdapat sekitar 1.490 KK yang tercatat layak untuk mendapat bantuan dari dinas sosial. Namun, data yang diterima perlu dilakukan verifikasi dan validasi. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Jember berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi yang terdapat di Kabupaten Jember untuk melakukan verifikasi dan validasi data DTKS untuk membantu masyarakat dalam mendaftarkan diri melalui aplikasi DTKS tersebut. Minimnya sumber daya manusia membuat perangkat desa merasa kesulitan terkait pengisian validasi data. Pada prosesnya memerlukan pengetahuan teknologi yang memadai untuk mendaftar DTKS secara online. Hal inilah yang menjadi alasan Bupati Jember mengajak seluruh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Jember untuk berkolaborasi dengan seluruh aparatur desa dalam melakukan validasi data, sehingga diharapkan data yang dihasilkan akan jauh lebih akurat dari pada sebelumnya.
"Adanya ketidaksesuaian masyarakat dalam pengisian data dapat mengakibatkan bantuanyang tidak tepat sasaran." Ungkap Vicky Dwi Vaulan Mirza selaku sekertaris Desa Wonorejo (25/7).
Dengan berbagai permasalahan ini, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 4 senantiasa akan membantu aparatur Desa Wonorejo untuk menyukseskan program dari Dinas Sosial yaitu program verifikasi dan validasi data DTKS sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan ketidaksesuaian penerima bantuan kedepannya.
