Indonesia memiliki banyak sekali hasil alam yang saat ini menjadi pusat komiditi yang bisa di impor ke luar negeri salah satunya adalah hasil kreatif olah tangan dalam bidang furniture.
Dan, salah satu kota di Jawa Tengah yakni Mebel Jepara sudah lama sekali mendunia dengan hasil import mebel baik lemari, meja, kursi, sampai dengan jenis jn jenis furniture lainya.
Kemarin saya sempat berbincang sedikit dengan sahabat lama orang asli Jepara yang kebetulan dia juga sudah lama terjun dalam usaha ini. Dan saat ini dia sudah banyak mengimpor ke Eropa dari lemari anak, box bayi, sampai dengan meja makan.Â
Banyak sekali hal hal fundimental yang bisa saya dapatkan dari cara dia berbinsis mebel ini sampai pada keputusanya hanya menjual ke Luar Negeri saja, sedangkan pasar lokal dia tidak begitu gencar melakukan promosi alasanya sederhana, orang luar negeri daya belinya tinggi dan tanpa ribet seperti kebanyakan orang lokal katanya.
Sejam berbincang saya juga banyak bertanya, mulai dari omset dan lain sebagainya namun tidak disebutkan dengan detail banget karena saya juga tidak mau membicarakan hal itu disini. Nah sedikit tips pemasaran yang ia lakukan selama berjualan mebel ke luar negeri mungkin bisa menjadi manfaat kali ya.
1. Dia berjualan dari bermodalkan sebuah webiste
Disini, dia berjualan dengan memposting ratusan gallery produk lengkap dengan spesifikasi dan harganya. Dengan bantuan 2 Custemer service yang sudah mahir berbahasa inggris sangat bisa membantunya dalam hal membalas orderan pelanggan.
2. Meyakinkan pembeli
Teman saya ini bisa dikatakan tergolong pintar nih, kalau ada pembelinya yang ragu dia mengambil inisiatif video call. Ketika video call dia langsung mengarahkan ke bengkel pembuatan furniturenya disana nanti si pembeli akan di perlihatkan langsung dan tentu saja kebanyakan langsung ok di tahap ini.
3. By request
Ada fiture tambahan juga yang ia tawarkan di webistenya sebagai salah satu pembeda. Dimana disana orang bisa mencari gambar dari mana saja kemudian dia bisa membuatkanya dengan model yang 90% hampir sama.
4. Pengiriman
Untuk pengiriman sendiri, katanya sudah banyak cargo di sana. Jadi tidak begitu menjadi kendala
Nah kira kira ini share singkat yang saya dapatkan, dan tentu saja dalam hati ini rasanya ingin sekali mengekor jejak kesuksesan teman lama saya ini. Dari sisi materi saya bisa dikatakan cuman seujung kukunya dari dia yang sudah 4 tahun menjalani usaha furniture ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H