Mohon tunggu...
Galuh NurInsani
Galuh NurInsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Globalisasi Terhadap Eksitensi Budaya

8 Desember 2021   12:47 Diperbarui: 8 Desember 2021   14:07 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi adalah suatu istilah yang memiliki hubungan dengan keterkaitan yang tinggi dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui jalur perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya, sehingga batas-batas suatu negara menjadi sempit. 

Dalam banyak hal, globalisasi ini memiliki banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. 

Pengertian lain dari globalisasi  seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) bahwa globalisasi merupakan sebuah koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita seperti produksi global atau produk lokal dan juga lokalisasi produk global. 

Dalam hal ini Globalisasi dianggap sebagai proses dimana berbagai suatu peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain. Suatu proses perkembangan globalisasi yang pada awalnya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. 

Yang akhirnya merupakan suatu penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian dapat mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.

Globalisasi yang dirasakan sejak akhir abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Perkembangan ini menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. 

Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan Masyarakat di dunia, termasuk Negara Indonesia, menerima banyak pengaruh dari luar terhadap segala aspek kehidupan bernegara. 

Salah satu aspek yang dipengaruhi adalah budaya. Dalam hal kebudayaan, seperti yang kita ketahui Kebudayaan itu sendiri adalah dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat ataupun pandangan yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. 

Menurut (Santrock 1998) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan kumpulan pola-pola kehidupan yang dipelajari oleh sekelompok manusia dari generasi tertentu yang sebelumnya dan akan diteruskan kepada generasi selanjutnya. 

Kebudayaan itu sendiri sudah tertanam dalam suatu diri individu sebagai pola pandangan yang dapat diakui dan diharapkan oleh masyarakat lainnya. 

Negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki banyak keberagaman suku dan budaya tradisi dengan ciri khas daerah masing-masing. Selain itu juga, Indonesia juga mempunyai keragaman bahasa daerah, adat istiadat, serta agama. 

Dari situlah Indonesia disebut Nusantara. Negara yang mempunyai beragam budaya sebagai ciri khas daerahmasing-masing. Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dengan keunikan serta ciri khas yang berbeda-beda jika dibandingkan dengan budaya dari negara-negara lain. 

Kebudayaan daerah yang sangat beranekaragam tersebut, seharusnya dapat dijadikan sebagai suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk dapat kita pertahankan serta kita warisi kepada generasi yang akan dating nantinya.

Tetapi seiring dengan semakin cepatnya arus budaya  asing yang masuk kedalam Indonesia, mau tidak mau kepribadian itu akan terpengaruh, atau mungkin bisa "tercemar", oleh corak budaya asing yang lebih mengutamakan individualisme, formalitas, dan sebagainya. 

Oleh karena itu kebudayaan bangsa Indonesia tidak pernah luput dari suatu pengaruh globalisasi, dengan adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan yang dikuasai oleh negara-negara maju. 

Hal ini mengakibatkan negara- negara berkembang selalu khawatir akan tertinggal dalam era globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya.

Dengan masuknya suatu budaya asing ke Indonesia sebagai akibat arus globalisasi ini banyak mengancam eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia. 

Hal tersebut berjalan sangat cepat dan berdampak sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Terdapat dampak positif dari globalisasi terhadap eksitensi budaya di Indonesia adalah perubahan tata nilai dan sikap pada masyarakat yang semula irasional menjadi rasional, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan pada masyarakat dalam beraktivitas, dan mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik. 

Sedangkan dampak negatifnya yaitu hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai. 

Selain itu juga terdapat sifat berkembangnya sikap individualisme yang dimana masyarakat lebih dimudahkan dengan teknologi sehingga tidak membutuhkan bantuan orang lain, sikap materialistis yang dimana semua orang memandang segala hal dari materi, dan yang terhahir terdapat sikap konsumerisme yang dimana penggunaan komsumsi baik pangan maupun barang secara berlebihan 

Dalam hal ini pengaruh budaya asing menyebabkan terjadinya goncangan budaya/culture shock, yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu membatasi berbagai pengaruh budaya dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. 

Adapun faktor yang mengancam eksistensi budaya daerah dikarenakan masuknya budaya asing, seperti kurangnya pembelajaran tentang budaya, padahal pembelajaran budaya sudah harus ditanamkan sejak dini tetapi banyak masyarakat yang masih menanggap bahwa pembelajaran budaya itu tidak penting. 

Dalam suatu pembelajaran budaya, kita bisa mengetahui betapa pentingnya suatu budaya daerah/lokal serta bagaimana cara mengembangkan budaya lokal di era perkembangan jaman. 

Dari hal tersebut membuat minimnya kesadaran masyarakat mengenai budaya yang ada di Indonesia. 

Bisa kita lihat bawha pada saat ini masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. 

Jika kita melihat faktor tersebut yang disertai banyaknya serangan berupa masuknya budaya asing sangat dikhawatirkan dan menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi kebudayaan Indonesia. 

Apalagi jika Indonesia tidak berhasil menjaga eksistensi budaya-budaya yang nyaris punah hingga pada akhirnya kebudayaan tersebut diambil, dieksploitasi dalam rangka komersial, bahkan dipakai kepemilikannya oleh oknum-oknum atau korporasi dari negara asing.

Dari pemaparan diatas menyimpulkan bahwa menyiapkan secara matang generasi muda penerus bangsa dengan semangat nasionalisme yang tinggi dalam menjaga eksistensi budaya daerahnya merupakan tantangan yang  sebenarnya dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini. 

Terdapat upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga eksistensi kebudayaan daerah yaitu dengan cara mempelajari kebudayaan tradisi oleh setiap individu, mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisi, menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dari daerah lain, menanamkan nilai kepada generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi nusantara.

Selain itu juga Dalam kondisi seperti ini Pancasila dalam dasar negara dan pandangan hidup bangsa yang memegang peranan penting agar dapat menjadi pemilah nilai-nilai baru, sehingga dapat mampu mempertahankan sebuah eksistensi kebudayaan daerah Indonesia. 

Karena pancasila akan menilai sesuatu yang dapat diserap dan disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang berkembang akan tetap berada pada suatu kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu untuk mengatasi dampak dari globalisasi, pada dasarnya setiap negara di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang akan dicapai. 

Maka dari itu pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup yang tetap menjadi pijakan dalam bersikap. Karena globalisasi bukan menjadi suatu alasan hancurnya nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang terkandung di dalam Pancasila. 

Malah sebaliknya, jika di era globalisasi ini bangsa kita mampu menyesuaika pengaruh kebudayaan yang datang dari luar dengan tetap menetapkan pada nilai-nilai luhur Pancasila, maka hal tersebut akan mampu memperkuat jati diri bangsa Indonesia pada era yang serba moderen ini.

REFERENSI:

(Academy et al., 2012; Ernawam, 2017; Onainor, 2019; Pendahuluan, 2012; Rosliya,

2016; Suparno,Geri.A, 2018)

Academy, T., Academy, R., & Trakt, S. S. (2012). Konsep dan Teori Globalisasi.

Appl. Phys. A, 73, 1--21.

Ernawam, D. (2017). Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah di Indonesia. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 32(1), 1--54.

Onainor, E. R. (2019). No Title No Title No Title. 1, 105--112.

Pendahuluan, A. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah.

II(1), 307--321.

Rosliya, W. (2016). Perspektif Islam Terhadap Budaya Kabuenga Di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Iain Kendari, 3, 8--28. http://digilib.iainkendari.ac.id/134/3/BAB II.pdf

Suparno,Geri.A, dkk. (2018). GAWAI DAYAK SINTANG STKIP Persada Khatulistiwa Sintang A . 3(1), 43--56. http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/144/140

Saiful, N. I. (2019). Dampak globalisasi terhadap perubahan gaya hidup pada masyarakat Kampung Komboi Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor. "Gema Kampus" IISIP YAPIS BIAK, 14(2), 32--40. https://e-journal.iyb.ac.id/index.php/gemakampus/article/view/86

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun