Film Lightyear akan dijadwalkan di Indonesia pada hari ini, 15 Juni 2022. Jadwal ini akan maju 2 hari lebih dulu dari jadwal resmi penayangan film Lightyear. Namun, karena adanya perizinan atas lulus sensor. Film Lightyear belum bisa tayang pada jadwal yang telah ditentukan.
Negara Arab Saudi telah lebih dahulu melarang penyangan film ini di bioskop mereka pada Senin lalu (13/6/22). Pasalnya film ini tidak mendapat lisensi sensor dari pihak United Emirates Arab karena dari pihak Disney tidak akan memotong adegan yang berisi ciuman kasih sayang antara salah satu karakternya yakni Hawrthone dengan pasangan yang juga sesama jenis.
Seperti yang kita tahu bahwa Arab Saudi sebagai negara dengan mayoritas muslim melarang keras LGBT di negaranya, dan dengan ini Film Lightyear yang diharuskan tayang pada 16 Juni 2022, terpaksa harus batal tayang. Selain Arab Saudi, dikutip dari pikiranrakyat-depok.com ada 14 negara yang melarang penayangan film ini termasuk diantaranya negara tetangga Malaysia, Kuwait, Mesir, Lebanon, China, dan Indonesia.
China memang sering kali melarang film dari luar negara terkhusus film hollywood yang dianggap tak sesuai dengan nilai yang diterapkan di negara mereka. Mulai dadri permasalahan sensor hingga pengubahan alur cerita.
Film Lightyear merupakan film spin-off prequel dari film Disney terkenal Toy Story. Namun ceritanya tidak berkesinambungan dengan cerita Toy Story, karena film ini fokus pada kisah petualangan salah satu karakter dalam Toy Story yakni Buzz Lightyear yang harus terjebak di sebuah planet berjarak 42 tahun cahaya dari Bumi. Buzz Lightyear harus melakukan sebuah misi dan ia bertugas sebagai pemimpin crew dalam misi tersebut.
Film Lightyear merupakan produksi salah satu perusahaan film animasi tersebar yakni Pixar Animation Studious. Film ini merupakan film animasi komputer Amerika dengan fiksi ilmiah bergenre adventure-live action. Â Film ini berasal dari skenario yang ditulis ulang oleh Angus MacLane dan di produksi oleh Galyn Susman.Â
Dalam film ini  Chris Evans menjadi salah satu pengisi suara karakter utama yakni Buzz Lightyear, dimana ketika di film Toy Story suara Buzz Lightyear diisi oleh Tim Allen. Jadi diharapkan setelah ini penonton Toy Story bisa mencoba beradaptasi dengan suara baru dari Buzz Lightyear dalam film ini. Selain Chris Evans, film ini dibintangi oleh Keke Palmer, Peter Sohn, James Brolin, Taika Waititi, Dale Soules, Uzo Aduba, Mary McDonald-Lewis, Efren Ramirez dan Isiah Whitlock Jr. sebagai pengisi karakter pendukung dalam film.
Kabar batal tayang ini sudah mencuat hingga pada tanggal 13 Juni lalu, setelah Arab Saudi melayangkan pelarangan tayang pada film ini. Bioskop Indonesia mulai menarik semua poster film Lightyear dan melakukan negosisasi ulang dengan pihak Disney. Dan benar saja film ini batal tayang dikarenakan pihak Disney Indonesia ingin film ini mendapat rating untuk Semua Umur (SU) serta adegan LGBT yang termuat tidak disensor, tetapi pihak Bioskop Indonesia mengaku tidak bisa melakukan hal tersebut dan akan melakukan sensor pada adegan tersebut dan memberi rating 13+ pada fil tersebut. Namun setelah tejadi perdebatan pihak Disney tetap menolak.
Banyak penggemar film Disney yang kecewa dengan keputusan ini namun, karena dari pihak Disney yang tidak bisa mengikuti aturan yang ada di bioskop menjadikan film ini gagal tayang. Masyarkat menyayangkan dengan adanya unsur adegan tersebut, tetapi hal ini dikarenakan film yang Berasal dari culture Amerika dan kelompok LGBT di Amerika sedang gencar-gencar melakukan kampanye tentang eksistensi kelompok mereka di USA. Untuk itu film ini ditujukan dengan pasar kelompok tersebut di Amerika. Namun, tidak semua negara melegalkan perilaku LGBT. Oleh sebab itu, kontroversi ini cukup membuat pihak Disney kewalahan dan harus menghadapi resiko pembatalan ini.
Meskipun demikian, banyak penonton Indonesia yang penasaran dan menantikan film ini karena film animasi Disney memiliki cukup banyak penggemar dan hasil filmnya yang memukau dan menampilkan animasi yang keren dan terlihat seperti nyata. Film ini sudah digencarkan sejak 2021. Maka dari itu, hal ini sangat disayangkan karena cerita yang akan dikisahkan berisi tentang petualangan original dari tokoh Buzz Lightyear sendiri tanpa ada sangkut paut dengan film Toy Story sebelumnya.
Kontroversi ini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial karena melibatkan beberapa prinsip dan culture negara yang bertentangan. Banyak masyarakat yang juga respect dengan keteguhan prinsip dari Disney dalam menunjukkan konsistensi tentang ideologi LGBT yang mereka gencarkan. Namun, ada juga yang menanyakan kenapa dalam film animasi harus ada adegan LGBT yang dianggap tak ramah bagi anak-anak yang masih memiliki kepribadian lugu dan polos.
Namun, kesedihan tak perlu berlanjut karena nantinya pihak Disney akan menyediakan film ini untuk pengguna aplikasi streaming film mereka yakni Disney Plus Hotstar. Hanya saja dengan kejadian ini penonton diharapkan bisa bijak dalam memilih tontonan yang akan ditonton mengingat ada perbedaan culture atau budaya serta prinsip antar negara yang mungkin sulit untuk dihindari.Â
Kita harus bisa menghargai prinsip dan ideologi yang dipegang teguh suatu negara, tetapi tetap mengetahui dan memegang teguh prinsip dan ideologi negara sendiri. Dengan adanya kejadian ini, semoga film Hollywood dan film-film lainnya dapat mengambil pelajaran dan melakukan koreksi dan evaluasi dalam melakukan perizinan sensor dan ketentuan penayangan suatu film. Karena ada beberapa aturan dan budaya yang perlu dihargai satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H