Temanggung dikenal sebagai dengan daerah yang penuh dengan pesona keindahan di atas awan. Berada di wilayah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, Temanggung memiliki suasana udara yang cukup dingin dan sejuk dengan intensitas suhu sekitar 18C - 30C.Â
Temanggung juga menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi para pendaki atau wisatawan yang penasaran dengan pemandangan alam dari puncak gunung.
Tak kalah menarik dengan pesona alam dari puncak gunung, di sekitar kaki gunung pun kita dapat menemukan pemandangan alam yang menakjubkan. Salah satunya adalah Sendang Sengon yang terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.Â
Sendang atau yang lebih dikenal dengan waduk ini terletak di kaki gunung Sindoro atau lebih tepatnya berada diketinggian 842 mdpl dan berjarak sekitar 13km dari ibukota Kabupaten Temanggung.
Berjalan menyusuri pepohonan bambu sebagai pintu masuk menuju sendang ini, kita sudah disuguhi pemandangan eksotis dari air kolam sendang yang terlihat sejuk dan cukup luas. Terlihat pagar putih yang mengelilingi kolam dan juga sebagai pembatas waduk dan teras untuk berjalan menyusuri sendang.Â
Di tengah sendang terdapat pendopo yang berarsitektur bangunan jawa, dimana dari situ kita bisa keindahan sekitar sendang dari pusat kolam/waduknya. Jika saat cerah kita bisa melihat pemandangan sawah serta hamparan bukit-bukit yang luas dan sangat indah.
Setelah berkeliling dari ujung ke ujung kita dapat menjumpai pohon beringin di tengah dan di tepi kolam yang menambah hawa sejuk dari pemandangan yang unik nan eksotis.Â
Banyak dikelilingi area pertanian dan pepohonan yang rindang, membuat kita betah untuk beristirahat lama atau hanya duduk sambil melihat pemandangan yang ada.
Di selatan sendang, terdapat beberapa kolam untuk pemandian dan rekreasi permainan bagi anak-anak. Jadi bagi kalian yang ingin merasakan air sejuk dari mata air sendang Sengon, bisa ikut bermain di kolam ini.Â
Jangan khawatir jika kalian tidak ingin berenang atau basah karena air. Kalian juga bisa bersantai serta berpiknik di gazebo yang sudah disediakan. Terdapat 3 gazebo di sekitar kolam sendang 2 diantaranya terletak di dekat pintu masuk sendang dan 1 lagi terletak di bawah kolam sendang.Â
Selain bisa menikmati pemandangan sekitar dan air kolam, kita juga bisa mencoba jajanan kuliner di sekitar sendang, biasanya banyak pedagang kaki lima yang berjualan di area parkir maupun di sekitar pintu masuk sendang. Namun karena penulis mengunjungi objek wisata ini saat bulan Ramadhan, jadi terlihat sangat sepi karena tidak ada yang berjualan.Â
Sebagai pilihan berwisata, Sendang Sengon cukup Worth it untuk dikunjungi karena hanya dengan membayar parkir sebesar 2 ribu rupiah kita bisa memanjakan mata sekaligus lidah dengan pemandangan dan jajanan yang ada di sekitar daerah wisata ini.
Ditemui pada hari senin, tanggal 4 April 2022, Edi Daryono (44 Tahun) yang merupakan Kepala Desa Banjarsari menceritakan sedikit perkembangan dan sejarah dari sendang Sengon atau yang sering disebut waduk Sengon oleh warga sekitar.Â
Edi mengatakan bahwa sendang Sengon merupakan warisan leluhur pasalnya sendang tersebut sudah ada sejak zaman dahulu dan diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.Â
Mata air tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk saluran irigasi sawah dan pengairan bagi lahan pertanian.Â
Kemudian dibangunlah sebuah waduk sekitar mata air pada tahun 1977-1978 oleh pemdes serta bantuan masyarakat setempat yang fungsinya ditujukan untuk digunakan warga sebagai sumber pengairan pertanian sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti mencuci, mandi, dan air minum.Â
Berjalan dengan seiringnya waktu, banyak orang yang mengunjungi waduk tersebut untuk berekreasi atau hanya sekedar menikmati pemandangan sekitar. Dari situlah waduk atau sendang Sengon mulai menjadi destinasi wisata lokal.
Melihat antusias dan pengunjung yang semakin ramai, pemerintah desa setempat mulai mengajukan adanya pembangunan yang lebih intensif terhadap waduk dan ingin menjadikan sendang Sengon sebagai objek wisata yang representatif.Â
Pada tahun 2013 baru mulai ada pembangunan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintah Kabupaten Temanggung.Â
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk merehab perpipaan dan penyaluran air bersih kepada warga sekitar dengan volume 500m. Mata air ini juga ternyata sudah mengairi setidaknya 100 hektar sawah yang ada di sekitar waduk maupun beberapa lahan pertanian di desa setempat.
Untuk potensi wisata sendiri Pemdes sudah menyiapkan anggaran desa dan baru mulai mengerjakan pembangunannya pada tahun 2014 dengan tambahan pendopo di bagian tengah sendang, 3 gazebo di sekitar teras sendang, kolam untuk pemandian dan bermain anak-anak berada dibawah sendang/waduk, serta akses kamar mandi dan wc bagi para pengunjung. Pembangunan ini dilakukan secara bertahap dan baru saja selesai pada tahun 2021.
Untuk jumlah pengunjung belum bisa ditentukan angka tetapnya karena belum ada pengelola yang terstruktur. Tetapi dilihat dari rata rata penghasilan pengelola parkir yang mencapai 1,5 -- 2 juta per weekend sehingga diperkirakan mencapai 1000 orang setiap weekend-nya.
Tapi semenjak wabah covid 19 dan karena diadakannya PPKM atau pembatasan kegiatan masyarakat beberapa waktu lalu, sendang Sengon ditutup untuk umum dan menjadi sangat sepi oleh pengunjung.Â
Namun tak perlu khawatir, saat ini wisata ini sudah mulai dibuka kembali. Bagi kalian yang tertarik bisa langsung mengunjungi sendang Sengon yang terletak di Dusun Sengon, Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.Â
Kalian hanya perlu menyiapkan uang parkir dan uang jajan untuk menikmati kuliner sekitar sambil melihat pemandangan yang indah nan eksotis di sendang Sengon.
Sampai dengan saat ini wisata sendang Sengon masih berusaha dikembangkan oleh Pemdes setempat dengan mengajukan anggaran untuk pengembangan wisata setiap tahunnya kepada pemerintah kabupaten.
Diharapkan dengan adanya upaya pengembangan bagi wisata di sendang Sengon, masyarakat setempat bisa mengembangkan potensi dan pengelolaan yang baik untuk meningkatkan daya tarik wisata sehingga ada pemasukan dana dan pendapatan bagi warga sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa baik secara sosial maupun ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H