Diketahui bahwa Desa Poncokusumo sebagai salah satu bagian dari desa wisata yang terpilih memelurkan pengembangan tersendiri dalam memajukan wisatanya. Sektor pariwasata menjadi bagian penting dalam perputaran ekonomi yang ada di desa ini. Sehingga, selama masa pandemi berlangsung, yang mengakibatkan terhentinya secara total aktifitas yang melibatkan adanya kerumuman.Â
Hal ini tentunya berakibat pada terhambatnya desa dalam menjalankan kegiatannya. Berdasarkan pernyataan salah satu warga desa, sekaligus Ketua Pokdarwis Desa Poncokusumo, Bapak Bahrul mengatakan  semenjak tahun 2020 awal , sepinya tamu dan pengunjung yang datang di Desa Poncokusumo berdampak secara signifikan kepada sebagian besar warga masyarakat yang menggantungkan hidupnya di bidang pariwisata.Â
Tak hanya itu, hal ini juga berdampak pada bidang perkebunan, khususnya pada Perkebunan Bunga Krisan yang juga tak hanya menyediakan kesempatan wisatawan untuk melakukan petik bunga, namun juga pembelian bunga potong.Â
Menurut petani bunga krisan, Bapak Ahmad ditemui di kediamannya, diketahui bahwa sepinya permintaan terhadap bunga potong yang mengakibatkan kerugian secara signifikan di pihak petani maupun pengepul.
Â
Mengetahui hal ini, Bapak Irwan selaku Kepala Desa Poncokusumo mengatakan bahwa perlu adanya persiapan dan pengembangan terhadap pariwisata yang ada di Desa Poncokusumo selama masa vakumnya. Selagi dalam keadaan pandemi ini, diharapkan adanya pesiapan untuk menyambut wisatawan di kala, telah dibukanya pariwisata untuk masyarakat umum.Â
Pariwisata ditetapkan sebagai salah satu program prioritas pembangunan Pemerintah Kab. Malang Tahun 2016-2021 dalam Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.Â
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa masih belum maksimalnya sinergitas program dan kegiatan dengan stakeholder kepariwisataan lainnya.Â
Hingga belum tersedianya mapping potensi dan data pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Berdasarkan potensi sebagai desa wisata yang perlu dikembangkan dan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka diperlukan program Digitalisasi Titik Pesebaran Lokasi Objek Wisata di  Desa Poncokusumo sebagai Proses Pengembangan Desa Wisata pada masa Pandemi Covid-19.Â
Nantinya melalui hasil pemetaan potensi lokasi wisata ini dapat membantu proses penyebaran informasi objek wisata kepada masyarakat umum.
Program ini akan berfokus dalam hal memetakan lokasi -- lokasi wisata yang nantinya dapat dikunjungi oleh masyarakat pada saat masa pandemi sudah terlewat. Diharapkan dalam program pemetaan ini dapat diketahui titik lokasi mana saja yang memiliki potensi terbesar dalam pariwisata dan bagaimana mengembangkannya di masa yang akan datanya.Â
Harapannya melalui adanya peta wisata ini dapat memudahkan baik stakeholder maupun masyarakat umum. Keberadaan peta wisata juga berperan penting dalam hal promosi objek wisata yang ada di Desa Poncokusumo ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak umum mengenai berbagai titik lokasi objek wisata yang ada di Desa Poncokusumo.
Terlihat pada peta diatas pesebaran lokasi objek wisata yang ada di Desa Poncokusumo tersebar di beberbagai titik, mulai dari blok sabtu hingga blok senin. Berbagai wisata ini terdiri dari lokasi wisata alam seperti Air Terjun Banyubiru, hingga wisata budaya seperti Sanggar Pamujan Poncokusumo.Â
Tak hanya itu, sebagai daeran yang berada di kaki Gunung Semeru dan Bromo, Desa Poncokusumo menawarkan titik pemandangan yang indah dan jalur pendakian yang menarik bagi masyarakat umum, seperti JSS dan Bukit Brak. Seluruh wisata ini tersebar di berbagai blok Desa Poncokusumo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H