Belakangan ini kita sering mendengar kata stunting yang sering dibicarakan oleh ibu-ibu. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.Â
Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.
Program penanganan stunting di Desa Glagahwaru sudah terlaksana selama satu tahun terakhir ini bahkan seharusnya sudah selesai pada bulan Oktober, namun program ini diperpanjang hingga akhir tahun 2022. Proses monitoring perkembangan anak terindikasi stunting dilakukan melalui kegiatan posyandu yang dilaksanakan setiap Rabu.Â
Setiap anak yang terdata dalam data puskesmas akan memperoleh bantuan gizi berupa susu kotak dan telur sesuai dengan kebutuhan anak. Dana pengadaan bantuan susu kotak merupakan dana yang bersumber dari pemerintah, sementara dana untuk pengadaan bantuan telur merupakan dana pemerintah desa.
Beberapa anak di Desa Glagahwaru terindikasi stunting namun orang tua anak tersebut  masih menolak penanganan karena stunting masih dianggap tabu. Oleh karena itu perlu adanya edukasi mengenai stunting bagi calon ibu maupun ibu melalui sosialisasi ataupun pengedaran brosur.
Desa Glagahwaru telah melakukan edukasi mengenai stunting melalui sosialisasi dan pengedaran brosur oleh Kader Kesehatan Desa dan Mahasiswa KKN UNNES. Bertepatan pada Jumat, 2 Desember 2022, Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin mengunjungi Desa Glagahwaru untuk memantau program penanganan stunting dimana beliau juga ke rumah-rumah warga yang memiliki balita terindikasi stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H