Tahun ini Pelabuhan Benoa di Bali akan mendapatkan revitalisasi dengan menambah luas dermaga dengan kapasitas sandar dari yang mulanya 1 menjadi 4 kapal pesiar secara bersama. Selain itu Pmerinth melalui Pelindo III juga akan mnambah kapasitas terminal dari 150 call/tahun menjadi 600 call/tahun dan kapasitas penumpang dari 1 juta menjadi 3,2 juta orang.
Sebelumnya kapal pesiar tidak dapat bersandar di Pelabuhan Benoa dan penumpang yang ingin menikmati keindahan Pulau Bali harus naik menggunakan kapal yang lebih kecil dahulu untuk mencapai daratan. Pemerintah juga akan mengupayakan agar penumpang kapal pesiar yang turun dapat dibagi untuk berkunjung ke Denpasar, Gianyar, Badung, dsb. serta akan diarahkan untuk meninjau pusat kerajinan.
Hal ini dilakukan agar masyarakat setempat juga memperoleh manfaat dari adanya kunjungan kapal pesiar ini. Diharapkan nantinya Pelabuhan Benoa ini dapat menjadi home port bagi kapal pesiar yang bersandar di Indonesia.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah di Pelabuhan Gili Mas. Minat penumpang kapal pesiar sendiri untuk mengunjungi Lombok sangat tinggi. Namun, sayangnya sebelum tahun 2019, kapal pesiar tidak bisa bersandar di pelabuhan ini dan hanya bisa berlabuh. Namun pada akhir tahun 2019 lalu akhirnya Pelabuhan Gili Mas dapat menjadi tempat sandar untuk kapal pesiar yang bahkan memiliki panjang lebih dari 300 meter.
Ke depan diharapkan pemerintah dapat memperbaiki infrastruktur yang ada di pelabuhan di Indonesia sehingga dapat menjadi tempat sandar kapal pesiar dan meningkatkan kunjungan wisatawan serta memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H