Ugal-ugalan
Tuan,
Tahu kah engkau,
Aku pernah mencintai mu secara ugal-ugalan
Berharap dengan penuh keberanian
Namun akhirnya,
Tetap aku yang terluka sendirian
Tuan,
Asaku berakhir pada merelakan
Harapku berujung pada melepaskan
Dan do'a ku berakhir pada semoga engkau senantiasa diberi kebaikan
Tuan,
Mungkin memang daku yang terlalu cepat menafsirkan sinyal
Terlalu respon terhadap perhatian
Terlalu berharap pada bayang-bayang ketidak pastian
Terlalu menduga-duga terharap setiap perlakuan
Tuan,
Aku merasa kau spesialkan
Aku merasa kau perhatian
Aku merasa kau ingin mengenalku lebih dalam
Tapi ternyata,
Semua hanya rasa bukan nyata
"maaf hanya mampu mengutarakan lewat kata bukan dengan tatap muka"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H