Tes UTBK merupakan tes berbasis komputer yang diadakan oleh LTMPT diseluruh Indonesia yang merupakan langkah awal seleksi dari jenjang SMA menuju perguruan tinggi negeri.Â
Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia menggunakan UTBK sebagai acuan untuk menyeleksi peserta didiknya, namun hanya perguruan tinggi negeri saja yang menggunakan sistem UTBK sebagai langkah awal untuk menyeleksi peserta didik.Â
Selain UTBK sebenarnya juga masih banyak jalur yang bisa diikuti oleh peserta didik untuk dapat lolos masuk ke perguruan tinggi negeri yang diinginkan, namun memang perlu beberapa syarat yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh sebagian peserta.
Diadakannya tes UTBK atau yang biasa di sebut sebagai SBMPTN tentu merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi yang diidam-idamkan oleh banyak orang, karena persyartanya yang mudah yaitu peserta yang telah lulus dari jenjang SMA, tidak ada patokan nilai tertentu untuk bisa mengikuti SBMPTN, dan cukup membayar uang pendaftaran sebanyak Rp. 200.000,00 saja atau jika peserta termasuk dalam pengguna KIP biaya pendaftarannya gratis. Tes UTBK pastinya akan diadakan secara steril dan soal UTBK dipastikan tidak boleh bocor.
Karena seluruh siswa yang telah lulus dari SMA Â diperboleh mengikuti SBMPTN kecuali siswa yang telah lolos dalam seleksi SNMPTN, maka persaingan dalam mendapatkan bangku perguruan tinggi dijurusan yang diinginkan tentunya sangat ketat sekali.Â
Perlu adanya perjuangan yang besar yaitu dengan belajar bersungguh-sungguh, menambah waktu belajar, memikirkan strategi lolos, mengikuti berbagai tutor, mempelajari soal yang sebelumnya pernah dikeluarkan adalah hal yang wajar yang harus dilakukan saat akan mengikuti SBMPTN.
Namun kesempatan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum yang bertindak curang bisa saja melakukan tindakannya dengan cara, menyebarkan soal asli pada saat ujian, menggunakan telepon genggam saat ujian, atau bahkan menggunakan alat pendengar yang dipasangkan di badan peserta lalu meminta bantuan kepada yang biasa disebut sebagai joki untuk menjawab soal ujian.Â
Lantad sebenarnya apa yang membuat mereka melakukan tindakan kecurangan tersebut, padahal jarak waktu pendaftaran UTBK dengan dilaksanakannya ujian termasuk cukup lama dan peserta bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk belajar.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan curang peserta UTBK:
1. Tidak Percaya Diri
Percaya diri memang sangat dibutuhkan dimasa-masa UTBK, yakin dan percaya pada kemampuan yang dimiliki dapat mendorong seseorang dalam mengerjakan soal ujian yang dihadapinya saat itu. Ketika sesorang tidak percaya pada kemampuannya sendiri hal tersebut dapat menggoyahkan pikirannya membuat semua yang dipelajari selama ini hilang, sehingga memutuskan untuk berbuat curang.
2. Kurang Belajar
Sering kali ditemui bahwa alasan peserta UTBK berbuat curang adalah kurangnya belajar, sebenarnya hal ini sangat bisa disiasati jika tujuannya benar-benar ingin memasuki salah satu perguruan tinggi negeri dengan jalur SBMPTN. Strategi yang bisa dilakukan adalah mulai mencicil belajar materi SBMPTN sejak berada di bangku SMA. Hal ini cukup membantu karena pada saat mendekati waktu tes kamu hanya perlu mengkaji ulang yang sudah dipelajari.
Niat baik sudah seharusnya dimulai dari diri sendiri, setiap tindak kecurangan selalu akan ada konsekuensi yang harus dihadapi. Konsuensi yang didapatkan apabila ketahuan melakukan tindakan curang pada saat UTBK adalah di blacklist dan tidak diperbolehkan mengikuti UTBK lagi, sehingga hal tersebut dapat merugikan diri kita sendiri. Berani jujur itu hebat, selalu akan ada balasan disetiap tindakan yang kita lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H