Mohon tunggu...
Galuh Azizah Ramadhanty
Galuh Azizah Ramadhanty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Digital Tanpa Batas

11 Oktober 2024   23:40 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, istilah "digital tanpa batas" semakin sering didengar. Istilah tersebut menggambarkan sebuah dunia di mana informasi, komunikasi, dan interaksi manusia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menciptakan ekosistem digital yang sangat rumit dan terus berubah.

Kemajuan teknologi digital bermula dari penciptaan komputer pertama hingga hadirnya smartphone dan internet. Setiap fase perkembangannya terus membawa inovasi baru yang mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Internet, sebagai fondasi utama dunia digital, telah menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia dan memungkinkan akses informasi secara cepat. Hal ini diperkuat oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang melaporkan bahwa pada tahun 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221.563.479 orang dari total populasi 278.696.200 jiwa pada tahun 2023 dengan tingkat penetrasi internet mencapai 79,5% di tahun 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 1,4% dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Adanya kemajuan teknologi ini, mengubah dunia bisnis secara signifikan. Dengan munculnya e-commerce, kita dapat melakukan transaksi jual beli produk dari mana saja dan kapan saja. Pasar global kini lebih mudah diakses dengan memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen dan memungkinkan produsen untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan nilai transaksi e-commerce akan mencapai Rp533 triliun pada tahun 2023. Namun, BI baru-baru ini menurunkan perkiraan tersebut menjadi Rp474 triliun untuk sepanjang tahun 2023. Transaksi e-commerce diperkirakan naik 2,8% menjadi Rp487 triliun pada tahun 2024, dan akan meningkat lagi sebesar 3,3% menjadi Rp503 triliun pada tahun 2025.

Disisi lain, juga mengubah cara kita dalam mengelola kesehatan. Melalui aplikasi kesehatan, telemedicine, dan perangkat wearable, kita dapat memantau kesehatan secara mandiri dan berkonsultasi dengan dokter tanpa harus bertemu langsung.

Konsep bekerja dari rumah atau kerja jarak jauh pun semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Dengan berbagai alat dan platform kolaborasi online, karyawan dapat bekerja dari lokasi mana pun sambil tetap terhubung dengan tim mereka. Ini memberikan kemudahan bagi baik pekerja maupun perusahaan. 

Bahkan, di dunia pendidikan mengalami perubahan yang besar. Kehadiran platform pembelajaran online (e-learning) memungkinkan setiap orang untuk belajar dari lokasi dan waktu yang mereka inginkan. Dengan adanya materi pembelajaran yang bervariasi dan interaktif, proses belajar menjadi lebih menarik dan efisien.

Terdapat inovasi yang paling berpengaruh dalam dunia digital, yaitu Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini memungkinkan mesin untuk belajar dan berfikir layaknya manusia, sehingga dapat menjalankan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Beberapa contoh terkenal dari penerapan AI, seperti chatbot, asisten virtual, dan kendaraan otonom.

Selain itu, Internet of Things (IoT). Ini merupakan ide yang menyambungkan berbagai perangkat fisik, termasuk peralatan rumah, kendaraan, dan sensor, ke dalam jaringan internet. Dengan IoT, kita dapat mengendalikan dan menghubungkan perangkat-perangkat tersebut dari lokasi yang jauh.

Meskipun digitalisasi membawa banyak kemudahan, ada juga tantangan yang muncul. Salah satu tantangan utamanya yaitu masalah privasi data. Semakin banyak informasi pribadi yang tersimpan secara digital, semakin tinggi pula risiko penyalahgunaannya. Selain itu, digitalisasi juga menimbulkan masalah baru seperti kecanduan perangkat elektronik dan penyebaran informasi palsu.

Untuk mengatasi tantangan tersebut,  perlu diimbangi dengan kesadaran akan etika, seperti menghargai privasi orang lain, menghindari penyebaran informasi palsu, tidak terlibat dalam tindakan cyberbullying, tidak menggunakan identitas palsu, menjaga keamanan akun, dan menghormati hak cipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun