Mengapa?
Karena itu semua bukan kataku, bukan kata hatiku menuju…
Aku difabel…
Aku menerimanya, melebihi sebatang kayu yang berubah menjadi arang
Aku menerimanya, melebihi senja yang selalu tenggelam dalam peraduannya
Aku menerimanya, melebihi rintik hujan yang mengguyur keras padang gurun gersang
Kamu tahu kenapa?
Karena aku telah menerima lebih banyak dari panasnya api yang menjadikan kayu berubah arang
Karena aku telah menerima lebih sering dari gelapnya malam yang menggiring senja pada peraduannya
Karena aku telah menerima jauh lebih banyak dari kerasnya padang gurun yang dihujani rintiknya hujan
Aku tidak akan menilaimu, karena kamu bukan aku…
Aku tidak akan menghakimimu, karena aku bukan kamu…
Bisakakah kamu begitu padaku?
Aku tak kan memaksamu, karena ku tahu…
Kamu belum sepenuhnya bisa melihat apa isi hatiku.. Salam Senyum Selalu ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H