[caption id="attachment_204441" align="aligncenter" width="650" caption="http://www.google.co.id/imgres?q=manusia+dewasa&um=1&hl=id&newwindow=1&tbm=isch&tbnid=GqnFp--jqLWZGM:&imgrefurl=http://claude-c-kenni.blogspot.com/2011/04/dewasa.html&docid=FWc311yXdXoKXM&imgurl=http://4.bp.blogspot.com/-zURr8GMDKDw/Taz1_rgDEZI/AAAAAAAAAys/H5yW-UHLhSc/s1600/Usia_Dewasa_01.jpg&w=650&h=330&ei=Xep8UKmgBo2zrAel54CABA&zoom=1&iact=hc&vpx=687&vpy=359&dur=2979&hovh=160&hovw=315&tx=196&ty=99&sig=104832573756328208026&page=1&tbnh=142&tbnw=257&start=0&ndsp=20&ved=1t:429,r:11,s:0,i:100&biw=1280&bih=632"][/caption]
Sejatinya setiap manusia pasti menginginkan kemandirian ada di dalam dirinya. Dengan mandiri maka kedewasaan pun akan mengiringinya. Namun, coba kita cermati lagi, benarkah dengan mandiri maka kita sudah dianggap dewasa? Ada yang mengatakan dewasa itu tidak memandang usia. Seseorang yang masih belia saja bisa dikatakan lebih dewasa dari yang jauh lebih tua. Ada juga pendapat yang mengatakan tentang kemandirian kalau sudah dewasa (usia biologisnya) itu pasti sudah mandiri, karena bisa melakukan semuanya sendiri, tidak lagi meminta bantuan orang lain. Nah, sedikit membingungkan disini tentang makna kemandirian dan kedewasaan. Sedikit saya sharing tentang pencerahan yang saya dapatkan beberapa saat yang lalu.
Dalam pelatihan kemaren, ada sesuatu hal yang special. Bukan sekedar pengalaman baru dalam menjalankan tugas di pelatihan seperti yang biasa saya lakukan , melainkan ada perbincangan internal yang sangat berharga. Di sela-sela kegiatan antara jam istirahat dan sesi pelatihan berikutnya saya menghabiskan waktu bersama Indah salah satu patner di pelatihanini. Kami memang dekat, mungkin karena sama-sama wanita jadi nyaman untuk membicarakan tentang banyak hal.
Awal mulanya kita hanya cerita tentang masalah yang kita hadapi di lingkungan keluarga. Wajarsaja, sebagai manusia tentulah kita semua memiliki masalah. Orang yang merasa tidak memiliki masalah itu justru yang bermasalah, sebab dia sendiri tidak tahu permasalahannya apa. Nah, ketika menyampaikan dan berbagi tentang masalah tersebut ada kata-kata Indah yang membuat saya berpikir dan berkaca diri. Dia mengatakan ”Mandiri itu bukan berarti dewasa. Mandiri, yang bisa apa-apa sendiri itu belum bisa dikatakan sudah dewasa.Karena mandiri di sini adalah ketika bagaimana kita bisa menyikapi sesuatu masalah dengan pemikiran yang dewasa.” Saya jadi berpikir, selama ini saya selalu berusaha untuk melakukan semua sendiri. Saya ingin menunjukkanbahwa saya bisa melakukannya tanpa harus selalu dibantu, didampingi, atau dituntun. Tapi, ketika dihadapkan dengan masalah yang pelik, seringkali saya merasa kebingungan harus bagaimana. Dan jika sudah terlalu lama saya merasa bingung, ujung-ujungnya saya akan menganggap masalah itu sudah hilang, padahal belum. Bener juga ya, dewasa itu bukan berarti sudah tidak membutuhkan bantuan orang lain lagi. Bukan berarti hanya sudah mampu melakukan semuanya sendiri. Tetapi lebih kepada pola pikir kita, bagaimana cara menghadapi situasi tersulit, bagaimana harus bersikap di dalam keadaan yang dilematis, bagaimana tindakan kita dalam pengambilan keputusan yang terbaik untuk semua pihak, bagaimana cara kita berbahasa sesuai dengan situasi yang ada.
Fyuh...ternyata saya masih jauh dari semua itu. Masih harus belajar lagi. Ini bukan sebuah pengakuan dosa loh...tapi sekedar wacana yang sekiranya mampu memberi sudut pandang lain tentang arti mandiri & dewasa.
Kalau ditanya apakah saya sudah mandiri? Saya jawab belum, belum 100% mandiri. Sebab jelas saja pasti ada yang harus dibantu, tapi mungkin bisa dikurangi. Soal dewasa? Belum juga ternyata..hehehe. Terlebih setelah percakapan dengan patner saya ini. Sepertinya masih jauh dari semua itu. Saya masih harus belajar, dan belajar itu adalah proses. Jadi, saya sedang berproses menuju kedewasaan. Dengan berkaca diri, mengevaluasi diri sendiri seperti ini saya merasa bersyukur karena dengan begitu maka saya diberi kesempatan untuk berkembang. Baik secara emosional, maupun pemikiran, serta tindakan. Memang tidak mudah namun inilah hidup…harus dihadapi dan dijalani.
Teman-teman yang lain mungkin punya pemikiran, pendapat yang berbeda tentang ini. Itu tidak menjadi persoalan, justru malah semakin menambah wacana yang baru. Atau mungkin malah sangat berbeda?? Saling melengkapi itu lebih bagus kan.
Salam Senyum^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H