Mohon tunggu...
Galuh Ayu
Galuh Ayu Mohon Tunggu... lainnya -

seorang gadis biasa yang lebih suka dianggap biasa-biasa yang punya mimpi yang tidak biasa yang selalu berpikiran yang tidak biasa dan selalu mendengar orang berkata luar biasa namun selalu mengingat bahwa hanya DIA lah yg LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal BATAS

6 April 2011   23:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik mentari tak menyurutkan langkah kakinya

Mendaki perbukitan asa pada rentetan BATAS kehidupan

Deras arus sungai setia mengiringi tekad membara melawan BATAS

Mengangkat BATAS pemikiran yang terbatas

Membuka jendela hati bahwa ada yang terBATAS di garda terdepan kita

Mereka bukan tidak menyayangi...

Hanya realita menuntun ke dalam sebuah BATAS yang tak terelakkan

Namun, satu kebanggaan masih tetap ada

Pada mereka yang setia pada Tanah Air

Yang cinta pada nusa & bangsanya

Perjuangan keraslah semua itu terlukis dengan indahnya

Mereka mengabdikan bakti jiwa raga pada negara

Mengorbankan seluruh bingkai kesenangan demi sepenggal BATAS kehidupan

Semua itu mereka lakukan karena Hati mereka telah terpatri di sini...

Negara Kesatuan Republik Indonesia

(Based On Film BATAS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun