James Francis Cameron atau yang lebih dikenal dengan nama James Cameron adalah seorang sutradara, produser film, penulis cerita, sekaligus editor asal Kanada. Film yang akan diulas adalah salah satu karyanya yang cukup terkenal. Karya James Cameron satu ini terinspirasi dari kisah nyata tenggelamnya kapal R.M.S Titanic yang terjadi di tahun 1912 pada pelayaran perdananya. Film ini berjudul “Titanic” yang rilis pada tahun 1997, dalam kisahnya ini terdapat beberapa karakter yang diangkat dari kisah nyata seperti Molly Brown, Wallace Hartley, kapten kapal R.M.S Titanic Edward John Smith, Benjamin Guggenheim, dan Charles Joughin. Tetapi tidak semua kisah yang ada dalam film tersebut sesuai dengan peristiwa aslinya. Film Titanic ini berdurasi 194 menit, yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio dengan peran sebagai Jack Dawson dan Kate Winslet yang berperan sebagai Rose DeWitt Bukater James .
Film yang akan diulas ini menunjukkan sikap untuk pantang menyerah ketika menghadapi masalah, menghargai bahwa setiap manusia itu berharga, dan tanggung jawab harus dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh. Film ini menggugah perasaan dengan perpaduan antara kisah cinta yang mengharukan, adegan aksi yang menegangkan. Film ini menggambarkan kisah cinta tanpa memandang status sosial yang dimiliki. Jack Dawson (Leonardo DiCaprio), seorang seniman muda yang bepergian di kapal sebagai penumpang kelas tiga dan Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet), seorang wanita muda yang hidup dalam kemewahan namun tidak bahagia dalam kehidupannya.
Pada awal cerita, Rose memiliki tunangan bernama Caledon Nathan Hockley yang tidak ia cintai. Rose tidak bahagia karena pertunangan tersebut adalah perjodohan berdasarkan kepentingan bisnis kedua keluarga. Ketika dia bertemu dengan Jack, keduanya langsung terpesona satu sama lain yang akhirnya menjalin hubungan, walaupun Rose telah memiliki tunangan. Kedekatan mereka diawali saat Jack menyelamatkan Rose yang hendak mengakhiri hidupnya. Kedekatan mereka terus berlanjut hingga mereka menjalin hubungan meski status sosial mereka berbeda dan terlibat dalam petualangan romantis yang membuat mereka merasa hidup. Namun, kisah cinta mereka harus berakhir akibat bencana yang tak terduga. Kapal Titanic bertabrakan dengan gunung es dan mulai tenggelam, yang menyebabkan kepanikan dan kekacauan di antara para penumpang.
Dalam upaya untuk menyelamatkan diri dan orang yang mereka cintai, Jack dan Rose harus melewati berbagai rintangan dan bahaya yang ada. Jack untuk terakhir kalinya menyelamatkan Rose dengan cara membantu Rose naik ke atas patahan kayu yang mengambang, meskipun dia sendiri tahu bahwa dia tidak akan bertahan hidup. Kisah cinta mereka berakhir karena Jack tidak selamat akibat terkena hipotermia atau serangan jantung dalam hitungan menit karena suhu air laut pada saat itu 28° F (-2° C). Rose yang selamat pun berjanji untuk menghargai hidupnya dan mengingat perjalanan hidupnya bersama Jack.
Film Titanic ini memiliki ideologi marxisme dengan taburan kisah romansa. Di sini James Cameron sebagai sutradara sekaligus penulis cerita berhasil menggambarkan kisah nyata tenggelamnya kapal titanic pada pelayaran perdananya pada tahun 1912. Meskipun dengan beberapa kebebasan artistik, film ini berhasil merekam atmosfer dan detail sejarah kapal Titanic, memberikan penonton gambaran tentang kehidupan masyarakat dan kejadian saat itu.
Terdapat beberapa pandangan dari beberapa ahli atau kritikus mengenai dunia perfilman. Pertama, menurut Andre Bazin, seorang kritikus film Prancis, film adalah “penangkapan realitas, kehidupan yang direkam dalam momen-momen yang tidak dapat diulang”. Kedua, menurut Sergei Eisenstein, seorang sutradara dan teoretikus film Rusia, film adalah “seni penggabungan gambar-gambar bergerak yang mengungkapkan ide-ide dan emosi melalui perpaduan dari gambar dan suara”. Kedua pandangan tersebut memiliki keterkaitan dalam pandangan mereka tentang esensi atau tujuan utama dari pembuatan film. Meskipun cara penyampaian mereka berbeda, keduanya menekankan bahwa film adalah tentang merekam realitas atau kehidupan, serta menyampaikan ide dan emosi melalui penggabungan elemen visual dan audio. Dengan demikian, keduanya memandang film sebagai penyampaian pesan dan pengalaman kepada penonton melalui penggunaan gambar, suara, dan narasi visual.
Dilihat dari pemeran, teknik perfilman atau cinematography, dan makeup film ini sangat baik. Pemeran film titanic ini merupakan pemain hollywood kelas atas seperti Kate Winslet hingga Leonardo Dicaprio yang tidak main-main terkenalnya. Kinerja akting Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet diakui sebagai salah satu daya tarik utama film ini, menghidupkan karakter Jack dan Rose dengan baik. Salah satu dialog Kate Winslet berbunyi ‘Draw me like one of your French girls’ menjadi ikonik dan populer hingga saat ini. Film Titanic juga terkenal dengan produksi yang megah, dari set yang besar hingga efek visual yang mengesankan, menghadirkan pengalaman sinematik yang luar biasa bagi penonton. Sayangnya, terdapat beberapa karakter pendukung kurang mendapat pengembangan karakter yang memadai, membuat hubungan dan konflik di antara mereka terasa dangkal. Perilisan film Titanic ini juga pernah beberapa kali diundur karena pengerjaan efek spesial (SFX).
Fakta dari kisah ini, aktor Kate Winslet yang berperan sebagai Rose DeWitt Bukater James sampai mengalami hipotermia saat syuting film akibat terlalu lama berada di dalam air. Fakta lainnya, James Cameron sang sutradara film Titanic benar-benar melakukan survei melihat langsung bangkai Kapal Titanic di dasar Samudra Atlantik Utara. James Cameron menyelam ke bawah 13,000 kaki untuk mendapatkan rekaman bangkai kapal dan merupakan orang pertama yang berbuat demikian demi film yang tengah digarapnya.
Selain itu, film ini juga menggunakan teknik close up, yang dimana teknik close up merupakan pengambilan gambar aktor dalam jarak dekat yang bertujuan untuk memperjelas ekspresi dan emosi aktor agar bisa sampai dengan jelas ke para penontonnya. Teknik selanjutnya juga ada teknik long shoot, dimana pengambilan video dilakukan dari jarak yang sangat jauh dan dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan aktor dan lokasi sekitarnya. Pada film ini, teknik long shoot digunakan untuk pengambilan video pada kapal dan lautan. Walaupun pengambilan teknik dalam pembuatan film ini menarik, durasi film Titanic ini cukup panjang yang membuat film merasa lebih lambat. Film ini juga terlalu dramatis dan berlebihan, terutama dalam konteks bencana sejarah yang seharusnya memberikan kesan yang lebih serius dan mengharukan, terlebih lagi plot romantis Jack dan Rose yang terlalu klise dan mendominasi sebagian besar film.
Walaupun film Titanic ini memiliki kekurangan, film yang disutradarai oleh James Cameron dan dibintangi oleh Kate Winslet sebagai Rose dan Leonardo DiCaprio sebagai Jack. Film Titanic ini menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa dan menjadi film pertama yang berhasil meraup penghasilan lebih dari 1 miliar dollar AS. Film Titanic ini berhasil memenangi 11 Piala Oscar dari 14 nominasi yang didapatkannya. Film ini juga melahirkan salah satu lagu paling terkenal sampai saat ini, yakni "My Heart Will Go On" yang dinyanyikan oleh Celine Dion dan ditulis oleh James Horner.
Film Titanic yang rilis tahun 1997 karya James Cameron adalah sebuah karya epik yang berhasil menggabungkan kisah cinta romantis, aksi dramatis, dan rekonstruksi sejarah kapal Titanic yang sangat detail. Meskipun film ini mendapat pujian atas pemeranan bintang-bintang Hollywood seperti Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet, serta teknik perfilman yang menarik, namun terdapat beberapa kritik terhadap durasi yang panjang, dramatisasi yang terlalu berlebihan, dan kurangnya pengembangan karakter pendukung. Oleh karena itu, kritik mengenai film Titanic menjadi catatan penting untuk diperhatikan dalam pembuatan karya seni yang lebih baik di masa mendatang.
Dengan memberikan lebih banyak latar belakang dan kedalaman pada karakter pendukung, akan membantu penonton lebih terhubung dengan cerita secara keseluruhan. Selain itu, pengurangan durasi dengan pengeditan ulang tanpa mengorbankan inti cerita dan juga pengurangan dramatisasi yang berlebihan pada film dapat membantu menjaga keseimbangan narasi yang menarik dan keaslian sejarah tanpa mengganggu alur cerita utama.
Meski demikian, Titanic tetap menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa, meraih banyak penghargaan, dan melahirkan lagu yang ikonik. Film ini juga memberikan banyak sekali nilai yang dapat diambil, seperti tanggung jawab terhadap tugas sangat dibutuhkan dan perlu dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh, film ini juga memiliki sikap untuk terus maju walaupun mengalami banyak sekali kesulitan. Film-film saat ini bisa mengadaptasi bagaimana cara untuk menghasilkan film yang berkualitas dengan mengedepankan komponen-komponen pembuatan film sehingga hasil yang diperoleh menjadi hasil yang memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H