Kelurahan Tegal Besar merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kelurahan Tegal Besar termasuk dalam wilayah Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Dalam pembagian wilayah, Kelurahan Tegal Besar terdiri dari 7 (tujuh) lingkungan, yaitu Gumuk Bago, Gumuksari, Karanganyar, Kedungpiring, Krajan Barat, Muktisari, dan Tumpengan. Jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember sebanyak 35.354 jiwa.
KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diprogram untuk mahasiswa tingkat akhir. Dikarenakan kondisi bumi saat ini sedang tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan KKN seperti kegiatan sebelumnya, maka kegiatan KKN Universitas Jember dilakukan dengan sistem Back to Village atau pulang kampung.Â
Sehingga setiap mahasiswa wajib melakukan kegiatan KKN tersebut di lingkungan rumah masing-masing. Dalam kegiatan KKN Back to Village ini terdiri dari 5 tema tematik yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kondisi lingkungan yang ada. 5 tema tematik tersebut, yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi dalam Penanganan Covid-19, Program Pemberdayaan BUMDES/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid-19, serta Program Penanganan Stunting dan AKI AKB.
Proses belajar mengajar dilakukan secara daring sejak virus corona dinyatakan telah memasuki tanah air, Indonesia. Namun tidak seluruh tenaga pendidik melakukan kewajibannya, seperti memberikan atau memfasilitasi materi pembelajaran pada pelajar. Seperti yang telah di dapati siswa sekolah dasar di lingkungan Kelurahan Tegal Besar.Â
Mereka harus menabung uang jajan mereka untuk biaya les, yaitu Rp. 3000/jam. Apabila mereka tidak memiliki uang, maka mereka juga tidak bisa mengikuti kegiatan les tersebut. Mereka juga kesulitan untuk mengakses internet karena perekonomian keluarga yang kurang baik. Sehingga proses belajar siswa sangat minim atau masih kurang optimal. Dan ketika mereka mengumpulkan tugas ke sekolah atau pun keluar rumah, mereka masih tidak menggunakan masker sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dan ketika mereka diminta untuk cuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah, mereka hanya membasuh tangan dengan air saja, tanpa menggunakan sabun.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin memfasilitasi proses belajar dan memberikan edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) selama masa pandemi Covid-19. Dalam memfasilitasi proses belajar, penulis memberikan bantuan untuk mengakses internet dan membantu siswa tersebut jika mengalami kesulitan untuk memahami suatu materi pembelajaran.Â
Sedangkan dalam memberikan edukasi PHBS selama masa pandemi Covid-19, penulis memberikan penyuluhan terkait bagaimana tertularnya virus, cara-cara untuk menghindari tertularnya virus, cara menggunakan dan melepas masker dengan benar, apa saja yang harus dilakukan setelah beraktivitas di luar rumah, dan bagaimana cara mencuci tangan dengan benar. Dengan program ini, diharapkan dapat mengurangi kesulitan siswa dalam proses belajar dan siswa dapat mengubah kebiasaan sebelumnya menjadi kebiasaan yang lebih baik dan sehat.
Kegiatan KKN Back to Village dilakukan selama kurang lebih 1 bulan. Kegiatan ini dilakukan di rumah Bapak Suardi yang berada di Desa/Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Kegiatan memfasilitasi proses belajar sasaran KKN, yaitu kegiatan yang saya lakukan hampir setiap hari dengan mendampingi dan mengajari sasaran KKN terkait dengan materi pelajaran yang masih belum mereka pahami serta membahas tugas sekolah mereka bersama.Â
Selain itu saya juga memfasilitasi mereka untuk mengakses internet ketika mereka membutuhkan media pembelajaran, seperti youtube. Karena di dalam buku pelajaran mereka terdapat beberapa barcode yang perlu di pindai untuk mengakses media pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meringankan beban sasaran KKN terkait biaya kegiatan les yang biasa mereka lakukan sebesar Rp 3.000/jam. Sehingga dengan kehadiran saya, diharapkan uang tersebut dapat mereka tabung untuk keperluan sekolah lainnya.
Sedangkan pada kegiatan edukasi PHBS selama masa pandemi Covid-19 dilakukan sebanyak 2 pertemuan. Kegiatan edukasi ini berlangsung selama 10-15 menit di setiap pertemuannya. Tujuan dari kegiatan edukasi PHBS ini adalah untuk menyadarkan diri sasaran KKN terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan agar tetap sehat dan terhindar dari paparan virus Covid-19 selama masa pandemi masih berlangsung. Agar sasaran KKN tetap semangat dalam menerapkan PHBS selama masa pandemi Covid-19, maka saya memberikan masker sebanyak 20 lembar dan 1 botol handsanitizer yang berukuran travel size sebagai souvenir atau buah tangan dari kegiatan edukasi ini.