Nanang Dwi Saputra, S. E, Dr. Jasman Indradno, Kades Sitemu, Eppy Lugiarti (perwakilan Kemendesal, Suhaeni Kudus (Unicef), Ikmaludin (PIC Unicef), perwakilan siswa yang sudah kembali bersekolah.
Â
Senin 18 July 2022, desa sitemu Kecamatan taman melaksanakan monitoring Penanganan Anak Tidak Njuh Sekolah Maning.
Kepala Desa, Pendamping Desa tk Kecamatan , ketua PKBM dan masyarakat peduli pendidikan hadir di acara ini.
Yang menjadi lebih spesial, monitoring ini dihadiri oleh Ibu Suhaeni Kudus (specialist Education) dan Yuanita Nagel sebagai dedengkot dalam Gerakan Remaja Hebat (GRH) sebagai perwakilan Unicef.
Semakin spesial juga dalam monitoring ini hadir ibu  Eppy Lugiarti dari Kemendesa di dampingi oleh opd tk Provinsi yaitu dari Bappeda (Kasubdid PMS) DAN DP3AP2KB.
Ibu Eppy: Prioritas bisa ada pada pendataan. Karena itu penting.
Dalam sisi Penanganan tidak mutlak tugas desa, akan tetapi desa dapat mendukung dengan contoh membangun PKBM tetapi harus koordinasi dengan dinas pendidikan dan lembaga terkait dan cara lain.
Jauh dari pada finansial, Tidak selalu Penanganan Anak Tidak Sekolah dengan pembiayaan, tetapi bisa juga dengan koordinasi dalam membantu keperluan ats untuk sekolah kembali.
Pembagian tugas dan koordinasi perlu dalam pembagian mana yg menjadi kewenangan desa dan instansi lain.
Suhaeni Kudus mengucapkan terima kasih atas semua hal yang baik dalam pengembalian anak tidak sekolah dan Gerakan Remaja Hebat yang sudah laksanakan dan di teruskan dan di Replikasi baik di dalam desa atau di luar desa.
25 persen ats desa sitemu sudah kembali bersekolah, maka 75 persen bisa di koordinasi upaya lain dalam percepatan Penanganan Anak Tidak Sekolah dengan berbagi metode.
Kepala Desa Sitemu merasa bangga dengan perubahan anak-anak GRH dan ats yang sudah kembali bersekolah. Terlihat pada saat show case, mereka dapat membuat proposal dan tidak malu untuk me Presentasi kan.
Untuk anggaran dalam merealisasikan program GRH desa Sitemu memang blm ada untuk secara khusus. Akan tetapi di kolaborasi kan dengan kegiatan rancangan desa dan tetap mendengar suara suara remaja.
Jasman Indradno selaku direktur Program Penanganan ATS di Jawa Tengah Mitra Unicef, memberikan motivasi agar ini tetap berlanjut dan tercatat perkembangan nya dengan babis data. Maka goal akan mudah di raih dengan adanya data meski terjadi perombakan pegawai pemerintah.
Ikmaludin selaku pic memberikan arahan agar PKBM jemput bola ats dan mendata dengan baik. Dari jumlah 7 anak untuk segera ditindaklanjuti dan ditelusuri apakah masih ada ats. Selain itu sumber yang tidak selalu dari APBD tetapi peran masyarakat melalui orang tua asuh, komunitas dll sangat penting.
#LPPM ITB Semarang sebagai mitra Unicef bidang pendidikanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H