Penanganan ATS di Jawa Tengah mendapat dukungan dari UNICEF semakin berkembang. Kabupaten Brebes yang pada awal menjadi kabupaten Piloting Penanganan ATS dengan nama Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) terus berlanjut. Pada tahap Replikasi program dukungan tersebut terdapat 4 kabupaten yaitu Kab. Rembang, kab Jepara, Kab. pemalang dan Kab  Purbalingga.
Replikasi Kabupaten yang dimulai di Tahun 2021 telah menunjukkan peningkatan komitmen daerah yang  positif.Kabupaten yang menjadi replikasi terdapat 4 desa piloting di tiap kabupaten. 4 Desa di tiap Kabupaten yang telah mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) gini terus mendata untuk mentargetkan desa 0 ATS. Desa Piloting ATS juga telah memiliki tim P-ATS tingkat desa dan telah menyusun RADes. Rencana Aksi Desa (RADes) dari 4 desa di tiap Kabupaten memang belum 100 persen rampung, akan tetapi semua desa sudah memiliki draft yang siap untuk di sah legalkan.
Kabupaten yang hanya memilih 4 desa piloting dan akan menjadi role model dan kini sedang berupaya mereplikasi ke desa lain. Pemalang, Rembang, Purbalingga telah mengadakan sosialisasi ke desa lain dengan jumlah target desa yang berbeda. Kesiapan tim dan juga 4 Desa piloting yang kuat dan mantap dan strategi menjadi salah satu kunci keberhasilan replikasi.
Dari 5 desa yang dikumpulkan di kecamatan untuk persiapan replikasi telah menjadi strategi yang di lakukan oleh kabupaten Rembang dan Pemalang, sedangkan Kab Purbalingga menerapkan KKN dengan tema pendataan menggunakan Sistem Informasi  Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di 25 Desa tempat KKN.
Dari pesatnya komitmen 4 Desa Piloting di 4 kabupaten  untuk mereplikasi di desa lain maka pihak Unicef yang bermitra dengan Institut Teknologi dan Bisnis Semarang (ITB Semarang) memberikan dukungan dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas TIM.
Unicef yang menerjunkan langsung narasumber MUHAMMAD NEHRU SAGENA atau yang sering di sapa Pak Nehru dari Sulawesi Selatan. Nehru dengan basis ilmu dan dukungan lapangan dari sekitar tahun 2005 berkecipung di dunia Penanganan ATS memberikan tips, saran, strategi dan alur ideal bagi suksesnya sebuah replikasi program P-ATS.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari di Kab Semarang yaitu pada tanggal 27-28 Maret 2021 ini sangat memberi manfaat terkait evaluasi yang sudah dilaksanakan dan Rencana Tindak Lanjut di kegiatan berikutnya.
Hadir juga pada saat sesi penutupan hadir juga ibu Tuslihah salah satu pengurus Forum PKBM Jateng yang memberikan dukungan untuk program P-ATS dengan nama yang di sesuaikan local wisdom tiap kabupaten. Beliau juga akan membuat Surat Edaran yang di tujukan kepada PKBM untuk memberikan dukungan dan menerima anak dari program yang sedang di laksanakan oleh Pemerintah Jateng dan Unicef ini.
PIC Unicef di 4 Kabupaten yaitu Pemalang dengan sebutan akrab GUS Ikmal, Purbalingga Pak Beno, Jepara Mas Khoirul dan Rembang yaitu Gus Ba'asid memiliki tugas yang berat jika hanya dilakukan secara sendiri, akan tetapi pemerintah dan dukungan swasta baik instansi, perusahaan, komunitas, GNOTA dan filantropi membuat program ini menjadi berhasil. para PIC menyadari karena keberhasilan ini bukan karena satu orang apalagi seorang PIC tetapi ini keberhasilan bersama semua lini masyarakat.
Nehru Sagena di akhir sesi menyarankan bahwa ini adalah program yang mendukung SDGs dan apa yang kita pelajari di pelatihan ini adalah sesuatu yang IDEAL. Akan tetapi, setiap Kabupaten memiliki budaya dan cara masing- masing, maka sesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap memiliki pedoman utama dari Strategi P-ATS yang harus tidak boleh di tinggalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H