Mohon tunggu...
Galuh AuraDianty
Galuh AuraDianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010117 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A-301_Kuis 1 - Melihat Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dari Sisi Pemikiran Mahatma Gandhi

6 April 2023   21:58 Diperbarui: 6 April 2023   23:52 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dokpri
Dokpri

Menurut Mahatma Gandhi, apapun merupakan kesederhanaan, termasuk teknologi yang seharusnya kita gunakan. Mahatma Gandhi pernah mengeluarkan pendapat dan kritikannya mengenai teknologi, yaitu “Tubuhku ini tidak lain hanyalah suatu bentuk mesin rumit, bagaimana aku bisa anti mesin? Alat pintalku, tusuk gigi ini adaalah juga mesin. Aku tidak membenci mesin, namun aku benci pada rasa suka berlebihan kepada mesin. Aku tidak suka mesin yang melemahkan kekuatan manusia. Ada yang membicarakan tentang efisiensi tenaga manusia, sementara ribuan orang tercamak ke pinggiran jalan tanpa pekerjaaan. Harusnya bukan untuk sekelompok orang, tidak terakumulasi di beberapa tangan orang, namun semua orang”.

Mahatma Gandhi menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan gagasan mengenai teknologi yang hanya menguntungkan pada segelintir kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain. Termasuk pada penerapan teknologi yang dapat menyebabkan banyaknya pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan.

Mahatma Gandhi menganggap bahwa mesin memiliki tujuannya sendiri, dan mereka selalu seperti itu, dan wajib berbagi ruang dengan manusia. Namun mesin teknologi janganlah sampai meruntuhkan kontribusi manusia sampai unit terakhir. Mahatma Gandhi mengatakan bahwa mesin teknologi jangan sampai menjadi:

  • Material anti Human
  • Human Labor
  • Eksplorasi Ekonomi/Modal Ekspansi
  • Jarak Ketegangan Sosial
  • Individualisme tak berkesudahan

Dokpri
Dokpri

Merujuk pada pemikiran Mahatma Gandhi, teknologi akan memiliki manfaat, jika:

  • Tidak menyingkirkan nilai tradisional kebaikan
  • Mempermudah manusia, mental spritual, dan multi dimensi
  • Ada proses memberi-menerima antara teknologi dengan moral kehidupan manusia
  • Keberlanjutan sepanjang hayat, yaitu dampak bagi generasi mendatang
  • Adanya distribusi semua manusia, bukan hanya manusia tertentu

Maka dari itu, sepatutnya kita menghindari suatu teknologi, jika:

  • Hanya menyenangkan tapi untuk kepentingan diri sendiri saja
  • Membuat manusia tidak beraktivitas
  • Mempengaruhi psikologi perilaku
  • Menenuntun ke kegelapan
  • Mengubah citra dan identitasmu di tengah masyarakat

Walaupun pada masa Mahatma Gandhi masih hidup belum diperkenalkan istilah teknologi tepat guna, tetapi beliau sudah menerapakan teknologi tepat guna dengan cara memanfaatkan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dimana teknik dan alat-alat yang digunakan relatif sederhana, tidak memerlukan tenaga yang sangat terlatik atau manajemen tingkat tinggi. Menurut Mahatma Gandhi, teknologi haruslah bersifat Labor-intensive bukan Capital-intensive, sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran. Teknologi sederhana berbasis lokal tersebut melakukan produksi untuk konsumsi lokal supaya memutus kelaziman yang ada, yaitu ekspor bahan mentah dan impor barang jadi.

Mahatma Gandhi, pada masa itu, menyatakan bahwa teknologi tepat guna atau teknologi sederhana berbasis lokal dapat menguatkan perekonomian negara, melatih negara menjadi mandiri, membiasakan minimal consumption, serta perlawanan terhadap hagemoni-dominasi Barat atau Inggris.

Merujuk pada pemikirin Mahatma Gandhi, tekonologi tepat guna memiliki standa tersendiri, yaitu:

  • Technical > kapasitas pengetahuan dan latar belakang masyarakat yang akan memakai teknologi tesebut
  • Culture > hubungan antara teknologi dengan sistem sosial, budaya, pendidikan, agama, pembagian kerja, dan lain-lain.
  • Economic > dampak teknologi pada pendapatan, pemerataan, gap kesenjangan, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun