2. Adi Ari-Ari (Plasenta)
Setelah bayi dilahirkan, maka adi ari-ari atau yang dapat kita sebut sebagai plasenta inilah yang kemudian keluar, sehingga hal ini yang membuat masyarakat Jawa menyebutnya dengan adi ari-ari atau yang berarti adik.
3. Getih (Darah)
Getih atau dapat disebut sebagai darah merupakan zat atau hal utama yang terdapat pada sang ibu dan bayi. Di mana darah juga merupakan zat yang menjadi pelindung dan sumber kehidupan pada saat bayi masih berada dalam kandungan.
4. Pusar atau Tali Pusar
Tali pusar merupakan tali plasenta yang menjadi penghubung antara sang ibu dan bayi di dalam kandungan, yang dapat membuat seorang ibu memiliki hubungan batin yang kuat dengan bayinya. Tali pusar dapat menjaga kelangsungan hidup si bayi.Â
Dengan adanya tali pusar, sang ibu dapat memberikan nutrisi kepada si bayi dan tali pusar sendiri adalah saluran yang digunakan bayi untuk bernafas saat berada di dalam kandungan.
5. Pancer (yang Mejadi Pusat)
Pancer dapat diartikan sebagai tubuh atau wadah yang merupakan diri kita sendiri. Hal kelima ini menjadi inti dan merupakan hal yang menjadi pusat dari kehidupan ketika manusia dilahirkan ke bumi. Masyarakat Jawa meyakini bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal tersebut agar supaya satu kesatuan yang utuh.
Kita sebagai manusia adalah pancernya, sedangkan sedulur papat yang lain merupakan sedulur pendamping kita. Sehingga dapat diartikan bahwa para sedulur tersebut keberadaannya mengikuti kita sebagai pancer. Para sedulur ini secara halus sosok dan wajahnya akan mirip persis dengan kita.
Air ketuban dan darah dibersihkan begitu si bayi dilahirkan. Sedangkan plasenta dan potongan tali pusar dipendam, ditanam, dikubur, atau dihanyutkan ke sungai. Jasad yang terlahir hidup adalah bayinya atau sang pancer yaitu kita. Secara metafisik, sedulur empat tersebut akan menjaga manusia sampai akhir hayatnya.