Dosen pangampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
NIM: 43221010117
Nama: Galuh Aura Dianty
Kampus: Universitas Mercu Buana
Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, istilah sedulur papat limo pancer mungkin sudah tidak asing lagi didengar karena sering dikenalkan oleh orang tua kepada anak-anaknya sejak zaman dahulu. Namun, tidak sedikit pula orang yang belum mengetahui istilah tersebut, bahkan merasa asing dengan istilah sedulur papat limo pancer.
Masyarakat Jawa selalu berkembang dan melahirkan banyak hal, mulai dari pengetahuan tentang tanda-tanda alam hingga bagaimana mereka memaknai setiap perjalanan hidupnya – berfilosofi. Tidak heran, bila pada akhirnya pengetahuan filosofis tersebut melebur menjadi bagian dari sistem kepercayaan.
Lalu apa yang dimaksud dengan sedulur papat limo pancer?
Sebelum kita membahas mengenai istilah tersebut, ada baiknya kita mengetahui apa itu kearifan lokal.
Jika kita menyinggung soal kearifan lokal, mungkin saja kita sudah sering mendengar istilah yang satu ini. Baik di televisi, buku, atau media elektronik lainnya. Tetapi, walaupun sering mendengar istilah kearifan lokal, tetap saja banyak dari kita tidak memahami bahkan bingung dengan makna kearifan lokal itu sendiri.
Kearifan lokal merupakan pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah atau daerah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah dari dulu menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah atau daerah tersebut selama puluhan bahkan bisa saja ratusan tahun.