Mohon tunggu...
GALUH PINTAKA
GALUH PINTAKA Mohon Tunggu... Musisi - Menyanyi

Maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Super Pelit

11 April 2024   23:37 Diperbarui: 11 April 2024   23:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elakawa putri tunggal yatim piatu,sejak masih kecil Elakawa tidak punya orangtua karena orangtuanya meninggal dunia karena terkena penyakit kanker ganas.

Setelah orangtuanya Elakawa meninggal dunia, Elakawa tinggal bersama neneknya. Neneknya galak sekali dan sangat pelit, padahal neneknya super tajir.Neneknya selalu perhitungan dengan cucunya, tidak mau mengalah.Neneknya nyuruh Elakawa untuk bekerja mencari uang sendiri karena neneknya tidak mau membiayai.

Akhirnya Elakawa bekerja mencari uang sendiri dengan cara berjualan gula pasir.Elakawa berjalan keliling menjual gula pasir.

Elakawa kecapekan sampai diare dan pusing tapi hanya bisa menahan sakit.  Elakawa sangat sedih mempunyai nenek seperti itu super pelit.                                           

Udara dingin,hujan deras mengguyur kota Yumrangray.Elakawa kedinginan dan agak demam tapi terpaksa jalan berkeliling menjual gula pasir supaya bisa makan.

Di pasar Hoarum, Elakawa melihat neneknya belanja peralatan makeup dan lainnya banyak sekali, Elakawa hanya geleng-geleng kepala dari kejauhan.

Tak lama kemudian dan tanpa disadari,ada 7 orang penjahat yang menjambret tas dan lainnya milik nenek,nenek itu menangis menjerit keras sekali, tapi tidak ada orang yang mau menolong, akhirnya nenek itu berlari entah kemana dan ada truk yang menabrak nenek itu,nenek itu meninggal dunia dengan mata terbelalak sampai bola matanya keluar.

Sesampainya Elakawa di rumah,bel handphone berdering dan Elakawa angkat telepon dari polisi, polisi mengabarkan neneknya sudah meninggal dunia dalam keadaan tragis, Elakawa menangis menjerit, walaupun neneknya jahat, super pelit, tapi Elakawa tetap baik hati,tak menyimpan dendam pada neneknya.

Bagaimanapun neneknyalah yang menemani Elakawa, tapi sekarang neneknya telah tiada,hanya kesedihan yang selalu ada dihati Elakawa.              Elakawa hanya bisa bersabar dan berdo'a semoga ALLAH SWT mengampuni segala dosa nenek.

                           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun