Mohon tunggu...
galuh cahyaningrum
galuh cahyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kata sastra kalau ngga ada yang abadi dalam bahagia ngga ada yang abadi juga dalam sedih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Tumbuh Kembang Bakat dan Kreativitas Anak

23 Mei 2023   00:41 Diperbarui: 23 Mei 2023   00:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Seberapa berpengaruhnya peran orang tua terhadap tumbuh kembang bakat dan kreatifitas anak? Orang tua memiliki peranan penting terhadap tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak, terutama anak usia dini. Dalam mengasuh anaknya setiap orang tua biasanya memiliki pola asuh tertentu. Para orang tua juga harus memilah cara men-treat atau memperlakukan anaknya dengan baik karena semua perilaku tersebut akan mempengaruhi perkembangan bakat dan kreativitas anak.

           Dikutip dari ibundabalita.com berkembangnya kreativitas anak tergantung dengan sikap dan pemikiran orang tua, maksud dari sikap dan pemikiran yaitu orang tua harus memiliki sikap yang demokratis, seperti mendengarkan pendapat anak, menghargai dan mendukung pendapat atau keputusan anak jika keputusan tersebut bersifat positif , dan orang tua harus mendorong anak agar dia tidak malu atau takut untuk mengungkapkan apa yang dia inginkan.

 

          Keluarga perlu mengajak anak-anak untuk menjadi lebih penasaran dan ingin tahu tentang berbagai hal yang terjadi di sekitar mereka, baik yang mereka lihat, dengar, rasakan, ataupun pikirkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua harus siap menjawab pertanyaan anak dengan cara memberikan sumber daya yang lebih menarik seperti buku-buku atau gambar-gambar yang dapat memicu rasa ingin tahu anak. Namun, di sisi lain, orang tua sebaiknya tidak menolak atau melarang rasa ingin tahu anak kecuali jika hal tersebut dapat membahayakan diri mereka atau orang lain.

Anak harus diberi kesempatan mengembangkan khayalan, merenung, berimajinasi dengan cara anak masing-masing. Orang tua harus membiarkan mereka bermain, menggambar atau mencoret-coret dengan bentuk yang abstrak, tidak logis, tidak realistis. Ancaman seperti mendekte, mencerca, menghakimi karya yang dibuat oleh anak, dan membatasi anak seringkali di dilakukan oleh para orang tua walau tidak semuanya begitu, tetapi hal itu perlu di hindari karena akan berpengaruh kepada tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak. Dengan membiarkan mereka bebas berkarya maka itu akan mempengaruhi fungsi otak kanan nya yaitu seperti berpikir divergen (meluas), intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan simultan.

Menurut pendekatan sosiologi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari interaksi sosial, dimana semua potensi dan disposisi kepribadiannya dipengaruhi oleh lingkungan-nya, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan, dan peranan keluarga. Seperti yang dijelaskan dalam teori jean piaget pada tahap operasional konkret, pada tahap ini peran lingkungan, termasuk orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan kreativitas anak karna memerlukan benda-benda konkret untuk meningkatkan imajinasi anak tersebut. Contoh benda konkret yaitu benda benda yang dapat dilihat secara gamblang melalui panca indra mata, anak dapat menggambar bunga jika ada bunga di sekitarnya.

Tidak banyak juga orangtua menerepkan pola asuh otoriter terhadap anaknya sendiri, dampak buruk dari pola asuh ini yaitu anak menjadi malas dan takut untuk menyampaikan aspirasinya, anak menjadi tidan inisiatif dan relatif menunggu perintah, tidak percaya diri dalam bersosialisasi, bakat anak tersebut akan terpendam. Orang tua yang memberikan peraturan ketat seringkali beranggapan bahwa aank harus di didik dengan keras demi kebaikan anak tersebut, tetapi bersikap keras dalam hal ini yaitu tidak setiap saat orang tua bersikap keras pada anak, selalu memarahi anak dan memberikan sanksi bahkan bermain tangan kepada anak sebaiknya lakukan hal hal yang dapat menghasilkan pengalaman-pengalaman baru kepada anak, dan mendorong minat sesuai kebutuhan anak agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya sesai kebutuhannya.

Ada banyak faktor yang dapat menghambat kreativitas anak menurut stenberg adalah, pertama tidak berani mengambil resiko, mengejar sesuatu yang belum diketahui. Kedua, adanya tekanan dari teman teman kelompoknya. Ketiga, kurang eksplorasi, menggunakan imajinasi. Keempat, peran jenis kelamin, otoritarianisme yang tidak menghargai fantasi atau khayalan. Menurut miller dan gerrad, orang tua dapat memberikan rasa aman, orangtua  mampu  memberikan  kepercayaan  dan  menghargai  kemampuan anaknya, orangtua  mampu  memberikan  otonomi  dan  kebebasan  anak

penyebab tidak berkembangnya bakat dan kreativitas anak yaitu:

1. Gaya belajar 

Gaya belajar yang buruk dan penuh tekanan dapat menjadi penyebab tidak berkembangnya bakat dan kreativitas anak. Anak akan merasa tertekan dan stres jika harus disuruh belajar terus menerus dan berdampak pada emosi anak tersebut.

2. Genetik

Gen memiliki pengaruh terhadap kreativitas pada anak. Setiap anak memiliki kode genetika yang diwariskan oleh orangtua.

3. Kesehatan

Sehat dan aktifnya indra pada anak-anak berpengaruh pada perilaku dan suasna hati. Setiap indra pada manusia merupakan suatu makro yang dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, produktivitas.

4. Motivasi

Motivasi dan dukungan dari orangtua juga berpengaruh, jika tidak ada motivasi dari orang tua maka anak tidak akan terdorong dan bergerak untuk melakukan tindakan yang akan mempengaruhi perkembangan kreativitas dan bakatnya, dan tidak adanya dukungan dari orang tua mengakibatkan anak menjadi tidak percaya diri untuk melakukan suatu hal dan mencoba hal hal abru yang akan mempengaruhi perkembangan kreativitas dan bakatnya. 

jadi sudah taukan seberapa pentingnya pengaruh dukungan orangtua terhadap tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak usia dini. ternyata sangat berpengaruh ya, karna tanpa adanya dukungan dari orang tua anak tidak akan berkembang dan akan stuck di situ situ saja loh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun