Sumenep – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura Kelompok 37 aktif berpartisipasi dalam kegiatan pengolahan produk daun kelor yang bertujuan untuk mencegah stunting.Â
Acara ini diadakan di Desa Jelbuden, Kabupaten Sumenep, pada Jumat, 19 Juli 2024. Kegiatan tersebut tidak hanya fokus pada proses pengolahan daun kelor, tetapi juga melibatkan edukasi masyarakat setempat tentang manfaat dan cara pemanfaatan daun kelor dalam upaya meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak .
Kegiatan pengolahan ini dihadiri oleh ibu hamil, balita, dan mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Kelompok 37. Agenda kegiatan meliputi edukasi tentang pentingnya gizi dan nutrisi, serta inovasi dalam pemanfaatan sumber daya lokal seperti daun kelor. Edukasi yang diberikan mencakup cara mengolah daun kelor menjadi berbagai produk yang bergizi tinggi, yang diharapkan dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan bagaimana sumber daya lokal dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesehatan anak.
Kegiatan pengolahan ini berjalan dengan lancar dan mendapat respons positif dari masyarakat. Program ini juga berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK Desa Jelbuden, yang turut berperan aktif dalam setiap tahap kegiatan. Para ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tentang pengolahan daun kelor, tetapi juga mendapatkan dukungan moral dan praktis yang signifikan. Kehadiran mahasiswa KKN menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan gizi keluarga.
Keikutsertaan mahasiswa KKN Kelompok 18 dalam kegiatan pengolahan produk daun kelor untuk mencegah stunting merupakan wujud nyata dari kepedulian mereka terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak di Desa Jelbuden. Mahasiswa KKN ini berupaya memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dengan mengedukasi mereka tentang pentingnya gizi seimbang dan cara memanfaatkan potensi lokal, seperti daun kelor, untuk mendukung kesehatan anak-anak. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Jelbuden, serta menunjukkan komitmen mereka dalam membantu mengatasi masalah kesehatan di daerah tersebut.
Di susun oleh Galuh windia lestari, Silvia Sari, RB.Moh.Septian Firdausy, Amedio Ferdinand Fernando, Rizqi Ar Rahimah
Dosen Pendamping Lapangan Dr. Sabaruddin Akhmad,ST.,MT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H