Pada suatu hari, Andi yang duduk kelas 6sd ini, suka sekali mengumpulkan banyak kelereng di kotak besar yang dia buat sendiri. Pada saat itu, teman sebayanya mengajak andi bermain kelereng di taman kompleknya. Dia sedang sangat asik sekali bermain kelereng kesayangannya dengan teman sebayanya. Saat dia bermain kelereng, tiba-tiba kelereng kesayangannya terlempar ke tengah jalan raya, diapun langsung berlari ke tengah jalan tersebut dan tiba-tiba tanpa disadari terlintas motor yang cukup melaju cepat dan tidak sempat motor tersebut berhenti karena andi berlari dengan mendadak dan akhirnya andipun tertabrak dan tanpa sepengatahuan orang tuanya, kalau andi sudah berada di rumah sakit terdekat di kompleknya. Andipun mengalami patah tangannya pada dirinya dan menyebabkan andi tidak bisa bermain lagi dengan temannya dan hanya bisa melihat keindahan lingkungannya dari luar jendela.
Tahun demi tahunpun terlewatkan begitu saja dan Andi tidak putus semangat atas kecelakaan yang menimpanya waktu itu. Dan disaat Andi sedang melihat-lihat diluar jendela, dia melihat seorang anak kecil yang sedang menangis persis didepan rumahnya dan disaat itu dia sedang dirumah sendirian dan disaat itu juga Andi keluar rumah dan menyampari adik kecil tersebut untuk menanyakan beberapa hal kenapa anak kecil tersebut menangis. Andi pun mulai berkomunikasi dengan anak kecil tersebut.
Andi: Adik kenapa kamu menangis disini? (tanya Andi dengan lembut)
Adik: Aku nangis karena kelereng kesayanganku masuk ke dalam kali (sambil merengek nangis)
Andi: Emang kamu suka sekali dengan kelereng?
Adik: Iya, aku sayang sekali dengan kelerengku itu dan sekarang aku tidak punya kelereng lagi
Andi: ya sudah, kamu jangan menangis lagi yaa.. hapuslah air matamu dan kakak akan kembali lagi ke sini, kamu tunggu sini yaa..
Adik: iyaa kak (sambil menghusap air matanya)
Â
Andipun langsung berlari ke dalam rumahnya dan membawa kelereng kesayangannya yang terdapat di kotak besar yang Andi punya, lalu Andi langsung kembali keluar dan memberikannya kepada adik tersebut.
Andi: dek, nih kakak kasih kamu kelereng kesayangan kakak ke kamu. (sambil tersenyum)