Mohon tunggu...
Galih Yogo Cahya Adhi
Galih Yogo Cahya Adhi Mohon Tunggu... Dokter - RSUD Sukowati Tangen

Seorang penulis biasa yang juga berprofesi sebagai dokter umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dermatitis Numularis

10 April 2023   08:06 Diperbarui: 10 April 2023   08:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dermatitis numularis, juga dikenal sebagai eksim numularis, adalah jenis eksim kronis yang mempengaruhi kulit dan ditandai oleh ruam berbentuk bulat atau oval yang terasa gatal dan kering. Dermatitis numularis sering muncul pada orang dewasa yang lebih tua, terutama pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak.

Penyebab pasti dermatitis numularis belum diketahui. Namun, faktor-faktor yang dapat memicu kondisi ini meliputi kulit kering, iritasi, alergi, infeksi bakteri, dan faktor genetik. Kondisi ini juga dapat dipicu oleh cuaca dingin dan kering, stres, dan kelelahan.

Gejala dermatitis numularis meliputi bercak merah atau coklat kecil yang muncul di kulit. Ruam ini biasanya terjadi di lengan, kaki, dan perut, tetapi dapat muncul di bagian tubuh lainnya. Ruam ini terasa gatal dan terkadang menyebabkan kulit mengelupas atau pecah-pecah.

Untuk mendiagnosis dermatitis numularis, dokter akan memeriksa kulit pasien dan bertanya tentang riwayat medisnya. Mereka juga dapat melakukan tes kulit untuk mengidentifikasi penyebab potensial dari kondisi ini.

Pengobatan dermatitis numularis meliputi penggunaan krim kortikosteroid dan salep anti-inflamasi lainnya untuk mengurangi peradangan dan gatal. Dokter juga dapat meresepkan antibiotik jika ruam disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain itu, perawatan mandiri seperti menjaga kulit tetap lembap, menghindari penggunaan sabun atau produk yang mengiritasi kulit, dan menghindari faktor pemicu lainnya dapat membantu mengurangi gejala.

Kondisi ini dapat menjadi kronis dan terus-menerus kambuh. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan pengelolaan mandiri yang baik, gejala dermatitis numularis dapat dikendalikan. Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan salep kortikosteroid atau krim emolien jangka panjang untuk mencegah kambuhnya kondisi ini.

Dalam beberapa kasus, terapi cahaya ultraviolet dapat membantu mengurangi gejala dermatitis numularis. Terapi ini melibatkan paparan kulit terkontrol pada cahaya UV yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kulit.

Pencegahan dermatitis numularis meliputi menjaga kulit tetap lembap, menghindari produk yang mengiritasi kulit, menghindari faktor pemicu seperti stres, dan menjaga gaya hidup yang sehat. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala dermatitis numularis atau memiliki riwayat kulit kering dan sensitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun